CERPEN Rin, perempuan 25 tahun yang sejak 6 tahun lalu mengalami gangguan tidur karena kejadian di masa lalu yang sering datang dalam bentuk mimpi buruk yang membuat Rin enggan tidur terlalu lama. Ia bahkan tidak bisa tidur lebih dari satu jam, apalagi menjalani kehidupannya dengan normal yang sehat. Karena kejadian d...
CERPEN Karena terlalu asik bercerita horor saat berkendara, Ira dan Janitra kehilangan jejak teman-teman satu kelompok KKN mereka, tapi karena kata Ira dia hapal jalannya, maka Janitra disuruh tenang, tapi mereka berdua tidak bisa tenang karena malah nyasar ke sebuah pasar yang orang-orangnya aneh, yaitu tidak punya c...
Praya punya alasan mengapa ia mengenakan dress setelah puluhan tahun lamanya tak pernah mengenakan pakaian itu. Ia mengenakan dress sebagai simbol dari tuntasnya peran yang ia ciptakan sendiri.
[cerpen] aku kecewa. ternyata selama ini dia mencintaiku hanya karena aku cantik.
[cerpen] Kota kami menghasilkan banyak emas. Emas-emas kami membuat gemilang negara-negara Barat sana, tapi kami tetap kekurangan penerangan. Penerangan dalam artian harfiah, ataupun penerangan dalam menuju keadilan untuk kami. Emas-emas kami menghidupkan perekonomian mereka, tapi mematikan perekonomian kami.
Harusnya aku tidak menyapa dan berteman dengannya. Karena berurusan dengan manusia adalah hal paling rumit, jadi, selamat tinggal, teman lamaku. Aku harap kita tidak bertemu lagi.
[cerpen] Gadis itu membagikan banyak bunga, sekaligus mendapatkan banyak bunga sehari setelahnya.
[cerpen] blurb: [inspirased by Nadin Amizah - Rayuan Perempuan Gila] Gadis itu jujur pada kekasihnya bahwa mencintai dirinya adalah hal yang tidak mudah, tapi jika berusaha lebih keras dan tidak meninggalkan dirinya, si gadis janji akan membuat mudah perihal mencintai dirinya.
[cerpen] Ibu merindukan sampah dapurnya kembali menggunung di tong sampah depan rumah. Entah kapan sampah dapurnya akan menggunung lagi seperti biasanya.
ketika kamar lo bercerita tentang diri lo sendiri sebagai saksi bisu dimana lo pernah kecewa, nangis, dan bahagia.
[cerpen] di penghujung empat sore kala itu, mereka diberi kesempatan menanyakan kabar dan mengobrol sebentar sebelum akhirnya kembali berpencar lalu bertemu lagi, kapan-kapan.
[cerpen] suara tangisnya tak diperdengarkan. luapan emosinya tak ditunjukkan. kesedihannya tak diperlihatkan. si sulung menulis ini sebagai bentuk kebebasan tanpa mau menyalahkan keadaan.
[cerpen] setiap hujan turun di pukul enam pagi, aku seperti diajak nostalgia sejenak pada masa kecil yang tanpa kekhawatiran tentang hari esok itu. [stiker cover from pisc art]
[cerpen] kue buatan Eyang selalu mampu membuatku rindu akan masa kecil. sayangnya, aku tidak dapat mencicipinya lagi. [stiker cover from pisc art]
selalunya kau tampakkan punggung tegap kokoh yang sukar goyah. tapi aku tahu di balik punggung tegap itu, ada lara yang sungkan kau bagi.
