Seseorang berdiri di tepi jurang yang curam, menghadap ke pemandangan yang luas. Tubuhnya sedikit membungkuk, dengan kepala tertunduk, memancarkan perasaan kesedihan dan perenungan yang mendalam atas ujian hidup yang dihadapi. Foto ini memperlihatkan orang tersebut dengan fokus pada suasana dramatis dan emosional. penasaran bagaimana kisah nya langsung saja baca chapter 1 dan seterusnya...

[Chap 18 Up-Menuju tamat] Bagi Revan, Devan adalah oksigen yang harus dirinya hirup agar bisa bernafas. Sementara untuk Devan, Revan adalah penopangnya untuk tetap berdiri. Tapi bagaimana jadinya jika salah satu dari oksigen dan penyokong itu ditakdirkan tidak bisa bertahan? "Rumah gue itu ya lo, Devano Davian Putra". Perkataan Revan tegas namun lembut. "Meski mama dan papa udah gak ada, gue gak akan berharap punya pengganti mereka, karena bagi gue lo udah cukup menggantikan kedua peran itu. Gue sayang lo Kak. Cukup Revano Ardian Pratama". Devan balas mengenggam tangan itu lembut. Cerita non baku pertama dari aku~, kalau masih kurang mohon krisarnya ya. Ini juga cerita dengan peran karakterku sendiri bukan fanfiction. REVISI CHAPTER! - Biar alurnya gak kecepetan dan jelas [Follow dulu sebelum baca ya :)] Penulis: Sparkyu x Hokuto #1 devan out of 1,88k stories #4 revan out of 1,63k stories #7 comfort out of 2,76k stories #246 sad out of 163k stories #43 pertemanan out of 11,7k stories #38 friendship out of 53,1k stories #105 bestfriend out of 20.7k stories #5 pertemanan out 7.21k stories #305 angst out of 53k stories #514 brothership out 6.9k stories