Abadpertengahan Stories

Yasha- si Maniak Pedang,telah kehilangan ayahnya ketika kecil dan terpaksa keluarganya hidup dalam kemiskinan. Ia bisa hidup dengan bantuan kerabatnya. Namun setelah dewasa ia tak kunjung mau bekerja untuk membantu meringankan perekonomian keluarganya. Satu-satunya yang ia perdulikan adalah pedang. Banyak masalah yang ia hadapi,hingga akhirnya ia berubah.

Di kerajaan kuno Lethenor, dunia mulai membaca dirinya setelah penulis terakhir menghilang. Dari keheningan lahir dua jiwa - Seren, penjaga kata yang menulis agar dunia tak diam, dan Ilyan, sosok misterius yang menjadi cerminan dunia itu sendiri. Bersama, mereka menelusuri batas antara tulisan dan kesadaran, hingga menemukan bahwa dunia bukan sekadar ciptaan, melainkan makhluk yang ingin memahami rasa, waktu, dan kehilangan. Dalam kisah yang tenang namun penuh renungan, manusia dan dunia saling menulis - sampai akhirnya keduanya menyadari bahwa yang benar-benar hidup adalah makna yang tak pernah selesai.

Dunia tertutup oleh kotoran-kotoran hina yang mencemari hidup kita, apalagi dalam hal politik. Maka dari itulah: "Kotoran tetaplah kotoran, tidak akan pernah menjadi emas" Para elit politikus pada dasarnya korup, tak mau berubah, mereka tidak akan menjadi bijak, atau mengaku salah, kecuali dengan bahasa pedang atau jika maut ambil andil dalam menasehati orang-orang kepala batu-hati besi-tangan baja tersebut. Pergolakan dunia politik-sosial-bernegara digambarkan dengan gaya dan perspektif yang mudah dipahami kaum milenial melalui setting Pra-medieval di zaman dulu.

Ega tak sengaja bertemu dengan seseorang dari abad pertengahan.