Antologi Stories

Kumpulan puisi dari challenge menulis rutin setiap tanggal 1 dan 15. #Semangat Membangun Negeri Dengan Literasi#

Antologi 2 ini merupakan kumpulan coretan-coretanku selama aku berada jauh dengan orang yang aku sayang. Setiap aku membuat tulisan adalah tanda aku menyerah pada kuatnya rasa rindu yang tak kunjung berakhir. Sebenarnya aku selalu kalah dengan rasa rinduku. karena setiap orang yang aku sayang luput dari pandanganku, di situ aku sudah jatuh merindu. Selamat membaca teman-teman! Selamat merindu!

Antologi Puisi

Sebuah perasaan kerap kali tumbuh dan mati di dalam hati namun, seperti kata pepatah "mati satu tumbuh seribu" seperti itulah analogi sebuah rasa yang mati menurutku ,Sajak Kelabu merupakan tulisan mengenai rasa yang mungkin tak pernah mampu ter tafsirkan secara sempurna ,bukan tidak mungkin nanti akan ada sedikit cerita yang berkaitan dengan sajak kelabu. Selamat membaca tulisan ini.

Kita bicarakan waktu

Walaupun saya tidak bergelut dalam suatu disiplin ilmu seperti mengambil jurusan Sastra, namun bagiku dalam mengungkapkan rasa tidak selalu kita harus dari jurusan Sastra. Dalam tulisan ini saya tidak mencoba membuat karya, tapi ini adalah salah satu ekspresi dari sebuah rasa. Jika ada beberapa filsuf pernah mengatakan aku berpikir maka aku ada " Cogito Ergo Sum " ( Rene Descartes ) dan aku memberontak maka aku ada ( Albert Camus ). Dalam hal ini kita bisa mengatakan 'aku merasa maka aku ada' atau 'aku merasa maka aku berkarya' dan 'aku berkarya maka aku ada.' Maka dalam tulisan ini saya membiarkan rasa itu seperti syair yang mengalir, jika rasa itu menjadi karya maka itu adalah konsukuensi-nya, seperti tulisan berupa antologi ini. Semoga bermanfaat...

Karena waktu tak bisa kubekukan menjadi kubikel-kubikel tanggal, maka aku ingin mengenangmu melalui catatanku. (Antologi prosa untuk mengenang yang telah pergi)

Sebuah kisah tentang rasa kehilangan, terutama pada sosok Ibu. Orang bilang, rumah tanpa ibu bagai bangunan tanpa tiang. Bisa roboh setiap saat. Ternyata begini rasanya. Sepi. Berbeda. Tak lagi sama. Seperti luka menganga lebar. Sakit. Pilu. Bagai raga tanpa jiwa. Kosong. Bagai makanan tanpa bumbu. Hambar. Bagai ruangan tanpa jendela. Hampa.

Ini adalah salah satu perasaan yang tercantum dalam kumpulan puisi atau antologi puisi

Buku Antologi Puisi ke-3 ISBN: 978-602-6592-11-8 Penerbit: PENITI MEDIA

Kumpulan cerita pendek dari berbagai Author dengan tema lagu dari Tulus berjudul Monokrom. Kumpulan cerita ini adalah challenge mingguan dari IOC Writing pada tanggal 16 Agustus 2016.

Berpisah denganmu tidaklah indah Kau perlu tau kesulitanku melerai hati dan logika yang riuh berperang Tak cukup banyak semangatku untuk berada di tengah-tengah teriakan keduanya Hingga kucuri banyak metafora Agar setidaknya, senduku pun masih bisa kau nikmati

Kumpulan cerita Thriller yang dapat membuat mimpi burukmu menjadi kenyataan. So, Happy Reading, Readers! Biarkan Kuhiasi Kesunyian Malam Harimu

Kerana aku bukanlah seorang penulis, tapi seorang yang ingin menulis seadanya. Maka lahirlah secebis karya sekadar picisan yang perlukan pembaca untuk menilai hasilnya. Maka aku mulakan dengan Bismillahirrahmanirrahim ..

"Ibu, ibu, ibu.. Wanita kuat bagaikan malaikat yang Allah kirimkan secara spesial untuk melindungiku di dunia ini. Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Namun aku bingung akan membeli apa untuk hadiah nanti. Di saat aku melewati toko sandal, aku teringat kepada anak kecil yang berjuang untuk mendapatkan sebuah sandal yang indah. Dari sandal di toko itu mengingatkanku kepada kisahnya, kisah anak kecil dan sepasang sandal.."

boleh saja orang berpikir bahwa hidup itu panjang. kalau mau diceritakan, bisa saja tertulis dalam selembar kuarto.

Di puncak gununh yang jauh, seekor naga menyimpan api amarah. Konon, api itu berasal dari hati yang pernah dikhianati oleh dunia