Goresanpenapenulis
Arga Nugrahananda Wijaya bukan sekadar mahasiswa Teknik Mesin biasa. Di balik kesibukannya sebagai Duta Kepemudaan Indonesia dan aktivis sosial, ia menyimpan luka masa lalu yang tak pernah benar-benar sembuh. Sejak kecil, ia hanya hidup bersama ayahnya setelah ibunya pergi meninggalkan mereka tanpa alasan yang jelas. Kehilangan itu membentuknya menjadi sosok yang mandiri, ambisius, dan berusaha keras untuk membuktikan bahwa dirinya mampu berdiri sendiri.
Namun, hidup Arga berubah ketika tanpa sengaja ia bertemu dengan Faylinn Aurora, mahasiswi Seni Budaya yang penuh warna dan menyebalkan dalam cara yang menggemaskan. Faylinn adalah kebalikan dari Arga-ceria, spontan, dan hidup seakan tanpa beban. Di tengah kesibukan mereka mengejar mimpi masing-masing, perbedaan itu perlahan menarik mereka ke dalam cerita yang tidak pernah mereka duga.
Di balik percikan tawa dan perdebatan, Arga menemukan sesuatu yang selama ini ia hindari: keberanian untuk menghadapi perasaannya sendiri. Sementara Faylinn, yang awalnya hanya melihat Arga sebagai sosok serius dan tak tersentuh, mulai menyadari bahwa ada banyak hal di dalam dirinya yang hanya bisa dimengerti oleh Arga.
Namun, perjalanan mereka tidak selalu mudah. Masa lalu yang belum terselesaikan, tanggung jawab yang semakin besar, dan ketakutan akan kehilangan kembali menjadi rintangan yang harus mereka hadapi. Apakah Arga akhirnya bisa berdamai dengan bayang-bayang ibunya? Dan apakah Faylinn mampu menjadi seseorang yang benar-benar mengubah cara Arga melihat dunia?
Sebuah kisah tentang ambisi, kehilangan, dan bagaimana cinta bisa datang di saat yang paling tak terduga.