farhahghaisani
15 September 2011
Waktu yang telah kupersembahkan untukmu...
kiranya tiada berarti.
karena engkau hanya tau dengan waktumu....
Jiwa yg ku hadiahkan untukmu kiranya hanya mimpi semu penghias kehidupan,.
Ku bergerak dalam langkah ketika asa kupendar..
Engkau menghadirkanku seperti kita yang bermimpi,
terbangun dikala mimpi pergi
Dan terbangun dari lelap... yang panjang
dan terhempas ketika mimpi buruk datang
Ragaku adalah bagai boneka, yang bisa kau raih
bila saat kau inginkan,
Kau pandang dan kau kagumi
tapi dapat kau abaikan saat kau menjauh...
hanya bila kau ingin kau raih
dan kau lantunkan nyanyian untuk bonekamu...
Musim berganti musim...
Terlalu dalam panas dan terik serta hujan yang tiada tentu...
Terpaan badai yang berkecamuk,
Memporak porandakan bangunan yang kokoh
Keakuan diri, yang berdiri tegak untuk karena
kekuatan tiang-tiang penyangga, semua hilang...
Dan, ku inggal harap dan kerinduan akan bohong dan damai...
kuberanjak dalam pecahan kaca
kutinggal dalam kesakitan tentang harga satu kehidupan
yang tiada nilainya...
Ku tinggal harap untuk satu penyatuan yang tak tercapai,
ketika langkah tertatih...
Gelombang jiwa semakin meradang,
memuncak hingga mencapai bukit lelah,
Hempasan karang dan cadas tak terhiraukan lagi...
Gelombang pecah...
Menjadi ombak dan menyapu hingga bibir pantai
menyeret semua sampah
berserakan dan akhirnya hanya buih yang tersisa..
.Aku... bukan siapa-siapa dan ku adalah pasir pantai bagimu
dalam pandangan, ketika kala jauh terlihat indah...
sejauh mata memandang...
Dan... tempat berpijak dan kotoran yang terlempar dan dilempar
Aku.... bukan... siapa-siap... bagimu...
Aku... bukan apa-apa bagimu.
Aku... adalah... Aku..
Engkau... adalah... Engkau...