Kartalaya
"Lembayung, tidak peduli seberapa banyak umur kamu bertambah. Kamu tetap bisa memulainya dimanapun dan kapanpun."
Entah sudah berapa kali Ana berteriak, meminta Arjuna menjauh dan berhenti memanggilnya dengan nama itu. Namun sesering itu pula Arjuna hadir kembali-kadang menipiskan jarak, kadang memberi ruang-seakan enggan benar-benar melepaskan satu-satunya hal terindah yang ingin ia miliki.
Ana dan Arjuna, dua insan yang sama-sama mengerti pahitnya kehilangan sesuatu yang berharga. Bedanya, Ana diam-diam berusaha mengambil kembali dan memperjuangkan apa yang pernah tergeletak begitu saja. Sedangkan Arjuna, sekeras apa pun ia meminta, berteriak, bahkan meraung, tidak ada yang mampu mengembalikan apa yang hilang dari hidupnya.
Maka, bagi Arjuna, Ana hadir sebagai pelipur dari kehilangan abadi. Namun bagi Ana-benarkah ia memandang Arjuna dengan perasaan yang sama, pada pria yang begitu gigih mengejar hatinya?