Blasteran Stories

Bel sekolah berbunyi, Alden keluar dari kelas nya untuk bertemu seseorang. "Hai den, gue cuma mau ngomong sama lo" Ucap seseorang mengawali percakapan sebelum ada kecanggungan antara mereka. "Nama gue ALDEN, bukan den" Alden benci orang ini, orang yang pergi tanpa alasan dan kembali seperti orang yang tidak mempunyai rasa bersalah, mau nya apa sih pikir Alden. "Lo mau maafin gue kan?" "Ya" Enak saja pergi tanpa alasan dan datang hanya memberikan kata 'maaf' ia tak pernah tahu apa yang dilakukan Alden saat ia pergi. "Lo ikhlas kan? Plis maafin gue ya" Ucap Aleyza hendak memegang tangan Alden. Alden yang tahu akan dipegang, segera menjauhi tangan nya dari 'Leyza' Nama orang yang dulu sangat spesial baginya, Orang yang sering menghibur dirinya. Tapi seiring berjalan waktu ia benci 'Leyza' "Iya" jawaban yang sangat dingin pikir Aleyza. "Maaf karena gue pernah ninggalin lo. Jujur gue belum bisa ngasih tau alasan gue pergi" Tanpa menunggu jawaban dari Alden, Aleyza pergi ia sudah tidak bisa menahan tangisanya. Jujur ia masih mencintai Alden tapi waktu merubah segalanya, Aleyza pikir ia juga sudah tidak pantas dicintai oleh Alden. Alden masih mencintai Aley dan Aley masih mencintai Alden tapi Aurora menyukai Alden dan Aurora adalah sahabat Aleyza. jangan lupa vote ya jangan jadi sider xoxo

Agama memang bukan alasan untuk tidak saling mencintai . Tapi , apakah dia adalah orang yang mencintaimu lebih dari tuhan ? Tuhan memang satu , tapi apakah salah meyakini kepercayaan kita masing masing? bukankah lebih baik bersama dengan satu keyakinan ? mereka yang bersatu atas dasar kepercayaan yang sama saja masih bisa terpisahkan ,apalagi jika seatap dengan dia yang tak sama ?Bisakah cinta menjawab semua pertanyaan itu ?

Seorang kakak laki laki, memang sangat menyayangi adik perempuanya. Terutama Stanley dan Millie. Masih sekolah, tetapi sudah hidup tanpa orang tua. Dimana sang ayah dan ibu, yang pergi meninggalkan mereka. Lalu, bagaimana nasib kedua kakak beradik itu? Kamu bisa dapatkan jawaban, setelah membaca cerpen ini.

Thessaly Crowell tidak sedang mencari cinta. Lukanya sudah cukup dalam untuk membuatnya tahu: perasaan bisa jadi jebakan paling manis. Dunia seninya adalah ruang aman-tenang, teratur, dan tanpa janji-janji manis. Tapi ketika Beckett hadir dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak ingin ia jawab, Thessaly tahu satu hal: ia tak akan berubah demi siapa pun. Dan bila seseorang ingin bertahan, ia harus siap menghadapi gadis yang tak bisa dimiliki.

"calm Ruby.. tenang darl,gua disini selalu disini. kita hadapi bareng bareng ya?" kisah yang rumit antar keluarga pengusaha. persahabatan yang terpisah lalu kembali lagi antara Ruby dan Kai, yang saling tak mengenal karna terhalang nama panggilan hingga menjadi yang saling membutuhkan. di antara penghalang pacar dan musuh? siapa yang di pilih oleh Ruby..