PenyihirTinta
Leonard "Leo" Virell Ashford adalah definisi sempurna dari paradoks.
Anak pemilik SMA elit Ashford International Academy, jenius akademik, juara internasional, bintang basket dan gitar-namun juga dikenal sebagai penjahat sekolah yang tak segan membuat siapa pun berakhir di rumah sakit.
Di balik senyum, tawa, dan popularitasnya, Leo menyimpan luka yang tak pernah disembuhkan. Sejak kecil, ia tumbuh di tengah pertengkaran orang tua, menjadi pelampiasan amarah, ditinggalkan ibunya, dan hidup bersama ayah yang tak pernah benar-benar memeluknya. Semua itu ia sembunyikan rapat-rapat, bahkan dari orang-orang terdekatnya.
Hingga suatu hari, Evelyn Claire Morland hadir-gadis lembut dengan hati yang terlalu baik untuk dunia sekeras ini. Evelyn tidak mengubah sisi gelap Leo, tetapi membuat hidupnya kembali berwarna, walau hanya sesaat.
Saat rahasia kelam di sekolah terungkap dan nyawa banyak siswa terancam, Leo dihadapkan pada satu pilihan:
lari dari masa lalu-atau menjadi perisai bagi orang lain. Ia memilih berkorban.
Dari sosok yang dibenci, Leo dikenang sebagai pahlawan.
Dan dari anak yang tak pernah merasa dicintai, ia pergi dengan satu permintaan terakhir... sebuah pelukan.
"𝗪𝗵𝗲𝗻 𝘁𝗵𝗲 𝗗𝗲𝘃𝗶𝗹 𝗦𝗺𝗶𝗹𝗲𝗱 𝗟𝗶𝗸𝗲 𝗮𝗻 𝗔𝗻𝗴𝗲𝗹" adalah kisah tentang trauma yang tersembunyi, cinta yang datang terlambat, dan pengorbanan yang mengubah segalanya.