rayuanjanda
Sampai suatu malam di ranjangku yang besar kami silih berpelukan. Saya bertelanjang dada serta Mbak Jum pakai daster. Masih sepanjang jam 9 waktu tersebut serta kami terus asik berciuman, berpagutan, berpelukkan erat- erat silih raba, pijat, remas.
Kuselusupkan tanganku di dasar dasternya setelah itu menariknya ke atas. Terus ke atas hingga pahanya menganga, perutnya tersingkap serta kesudahannya beha putihnya terlihat menantang. Tanpa bicara dasternya terus kulepas melalui kepalanya.
" Jangan, Mas.." Mbak Jum menolak.
" Tidak apa- apa, Mbak, cuma dasternya kan.." rayuku.
Ia jadi mencungkil tanganku. Pula diam saja dikala saya terang- terangan membuka celana luarku hingga kami saat ini tinggal berpakaian dalam. Kembali badan gempal janda montok tersebut kugeluti, kuhisap- hisap puncak branya yang terlihat kekecilan menampung teteknya. Mbak Jum mendesis- desis seraya meremasi rambut kepalaku serta menggapitkan pahanya kuat- kuat ke pahaku.