Cintaremaja Stories

"Sama lo terkadang gue ngerasain sakit, tapi nggak sama lo itu jauh lebih dari sakit Sa". -Albiru- "Gue nggak pernah takut dengan apapun, tapi semenjak ada lo gue ngerasain ketakutan terbesar dalam hidup gue. Gue takut kehilangan lo, gue takut lo pergi dari hidup gue, dan gue takut nggak bisa ngelindungin lo. Please tetep baik baik aja ya Sa, lo harus bahagia terus, jangan bikin gue takut." -Albiru- *** "Al, lo pernah nggak jatuh cinta?" Sahira menatap lekat wajah Albiru. "Pernah" "Sama siapa? Gue kenal nggak orangnya? Seangkatan? Cantik nggak? Kok lo nggak pernah ngenalin ke gue sih" "Kenal" "Lo bisa nggak sih jawabnya jangan cuma satu kata aja, pelit banget tiap diajak ngomong, capek gue Al ngadepin lo" Sahira memalingkan wajah sembari bersedekap dada. "Rahasia Sa, besok kalau udah tepat waktunya gue bilang ke lo" Albiru mendekatkan dirinya ke gadis didepannya dan mengacak acak rambut panjang Sahira dengan gemas. "Berantakan Al rambut cantik gue! Hissh.. Pake rahasia rahasiaan segala sama gue ya, oke gue tunggu lo cerita ke gue" Sahira melingkarkan tangannya ke lengan Albiru. Mereka terus bercanda ditaman dekat rumah mereka, biarpun Sahira lebih dominan berisiknya dan Albiru hanya menanggapi satu dua kata, tapi terlepas dari dinginnya Albiru, Sahira menyayangi sahabat kecilnya itu. Untuk Albiru??? Biarkan waktu yang menjawabnya❤️

Risa, seorang siswi SMA ceria yang sering belajar di sebuah kafe kecil dekat sekolahnya, diam-diam menyukai Rafka seorang barista ramah yang juga seorang mahasiswa. Sikap Rafka yang hangat membuat Risa salah mengira bahwa perhatiannya adalah isyarat cinta. Namun suatu hari, Risa mengetahui bahwa Rafka sebenarnya sudah memiliki pacar yang sudah lama ia perjuangkan. Patah hati tentu saja Risa alami. Namun, Risa memutuskan untuk perlahan menjauh dari kafe itu dan fokus pada dirinya sendiri. Ia mulai aktif mengikuti kegiatan sekolah, menemukan teman baru, dan perlahan-lahan berhasil move on dari perasaannya pada Rafka. Tak disangka, perubahan Risa membuat Rafka merasa kehilangan. Rafka diam-diam tidak rela ketika perhatian Risa yang dulu ia anggap sepele kini menghilang. Melihat Risa makin dewasa dan bahagia tanpa dirinya, Rafka mulai dilanda kebingungan pada perasaannya sendiri. Kini Risa sudah move on, sementara Rafka justru baru menyadari bahwa kehadiran Risa memiliki tempat khusus di hatinya. Apakah Risa akan membuka pintu masa lalu, atau tetap melangkah maju tanpa menoleh lagi? Dan bagaimana dengan pacar Rafka, wanita yang selama ini ia perjuangkan?

Dalam diam menyimpan rasa sayang dan cinta, sedar atau tidak terlampau banyak dugaan yang menunggunya. Dalam diam juga terlalu ramai manusia yang mencemburui perhubungan mereka berdua. Dalam sedar tak sedar insan rapat juga adalah musuh dalam selimut yang menjadi duri dalam hubungan mereka. "Kau tak tahu dalam diam dia menduakan kau dengan perempuan lain. Kau bukalah mata kau luas-luas Nurul. Jangan sebabkan sayang dan cinta kau butakan mata kau !" Khairul Haziq "Saya nak dia disiksa perlahan-lahan, tapi pastikan dia tak mati. Kalau dia mati nanti jadi lain pula." Farah Najwa

Namaku Felicia Simanjuntak. Aku berusia 16 tahun dan aku duduk di kelas 1 SMA. Ayahku adalah seorang yang berkebangsaan Perancis dan Ibuku adalah seorang warga Indonesia asli dan seorang suku Batak. Berhubung karena aku seorang Batak maka jangan heran kalian membaca cerita ini penuh dengan bahasa atau beberapa kata-kata dalam bahasa Batak. Ini kisah cintaku atau lebih tepatnya hanya aku yang jatuh cinta pada seorang abang dari sahabat baruku. Mungkin cerita ini agak klise.

cerita ni maybe bkn 100% berdasarkan apa yg btol-btol berlaku but i just wanna share what i remember about my love story during my high school since bagi aq alot of things had happened even though i'm just a boring, nerd student girl dulu LOL. nevertherless semua benda yg jdi x kira menyakitkan or menggembirakan is what made me for who i am right now. hope you enjoyy~ *keep in mind nama-nama watak ni bukanlah menggunakan nama sebenar to keep their identities unknown* :))

Kauu.. diam diam aku jatuh cinta kepadamu... Ku.. bosan sudah ku menyimpan rasa kepadamu.. Lagu yg selalu terngiang ditelingaku, related... Ya, related dengan apa yang aku rasakan saat ini sepertinya.. Aku, Devan Dzahir tak pernah terpikir kalau aku diam diam jatuh cinta pada Anindira Joda, sahabatku.. -- Tulisan kedua yang aku buat sangat serius... bantu suport ya guyss... follow akun aku.. like dan juga koment.. Bismillahh...

Mereka bilang kau tiada, tapi nyatanya kau di sini bersamaku. Mana yang harus ku percaya?

Berkisah tentang sebuah roman sepasang, yang tak bisa disebut kekasih. Namun bisa dimaknai lebih dari kekasih bahkan. Hubungan mereka tak akan dimengerti sampai para pembaca mencerna sendiri bagaimana lajur kisah mereka yang bertemu di pinggiran sungai saat garis cakrawala menabur semburat jingga dan kusebut itu Senja. #LebihDariSekedarRomanBiasa

Untuk kalian yang cintanya tak terbalaskan

Ini tentang mereka berdua yang bagaikan hitam dan putih,bagaikan air dan api,dan bagaikan timur dan barat. Tentang mereka berdua yang tak pernah sewarna,mereka berdua yang tak pernah senyawa,dan mereka berdua yang tak pernah searah. Mereka berdua yang seolah-olah bertentangan dengan kebenaran,tetapi kenyataannya memang itulah kebenarannya. Garis akhir ada ditangan mereka. Akan selalu hidup dalam pertentangan yang membawa sial,atau justru mereka akan mulai sadar,sebelum akhirnya saling menyesal. . . . . Status : Slow update start : 03-10-19 finish. : ..............?

tell about love

"Hatiku berjalan mencari dimensi yang tepat,bukan berpindah"

Cinta yang awalnya saja sudah mematahkan Sepertiga Hati seharusnya di selesaikan secepat mungkin karena apa yang ia lakukan saat itu akan di lakukan lagi suatu saat nanti percaya tidak percaya.Jika tetap dipertahankan yang ada hanya membuat hati seluruhnya menjadi patah bahkan patah hingga berkeping-keping .Memang resiko Cinta tapi tak semua cinta yg kita harapkan bahagia suatu saat jika patah akan mendapat yg lebih. Ini cerita tentang aku,kamu di Planet Biru.

"Tenang kita tidak akan melukai cewek lo." "Selesaikan ini dan segera pergi." Ucapnya dan aku mendengarnya dengan sangat jelas. "Lepasin dia atau lo gue tabok." Ucap Angga dengan sangat tegas. Aku mendengarnya saja sangat takut, aku tidak pernah mendengar suara Angga yang menakutkan seperti itu. "Lepasin dia." Pinta pria itu sehingga membuat dua pria ini melepaskan cengkramannya yang sangat kuat, dengan segera Angga mendatangiku. "Tunggu disini, setelah itu kita pulang." Ucap Angga dengan perlahan. Ada raut bersalah yang kulihat dan aku mengangguk mengerti keadaan ini.

"lu gatau malu banget, udah gw bikin malu satu sekolahan tetep ngejar gua, urat malu lu putus!? iyaa?! jawab?!" ucap gibran yang sedang emosi kesabaran nya sudah habis karna ulah seorang gadis bodoh itu "g-gua ga bermaksud buat lu marah gib sorry, kalo kehadiran gua cuma parasit doang gua bakalan pergi sekarang" ucap gadis itu dengan sesegukan "bagus!!! lo cuma parasit yang ngeganggu gua doang" ucap gibran gadis itu pun berlari meninggalkan taman yang sunyi

Apakah kau yakin persahabatanmu adalah persahabatan sesungguhnya? Aku selalu dibuat kesal oleh sahabatku, selalu iri dengan persahabatan orang lain, aku tidak bangga dengan persahabatanku, Aku benci sahabatku! Sampai suatu hari ada masalah terjadi pada persahabatanku...

"Tunggu saya tau." Kerana empat patah perkataan itu, aku sanggup melepaskan impian yang pernah jadi cita-cita hidupku. Surat tawaran ke menara gading aku lipat kemas dan simpan di dalam laci, seolah-olah masa depan boleh menungguku seperti mana aku menunggu dia. Seperti pungguk rindukan bulan, aku setia di kampung, menanti janji yang tak pasti. Aku tulikan telinga bila orang mula memperli, mengatakan aku bodoh menaruh harapan pada sesuatu yang belum tentu jadi kenyataan. Aku abaikan nasihat ayah yang selalu pesan supaya jangan percaya pada janji makhluk yang bernama lelaki. Aku yakin Hakimi akan kembali demi cinta kami! Tapi... malam itu segalanya berubah. Malam yang takkan pernah aku lupakan hingga ke hujung nyawa. Malam di mana aku kehilangan kasih seorang ayah dan bersamanya, separuh dari diriku turut pergi. Kesetiaan yang aku pertahankan bertahun-tahun bertukar menjadi luka yang dalam. Persahabatan yang dulunya kukuh, hancur dek hasad dan fitnah yang memakan hati manusia. Di saat aku jatuh ke titik paling rendah, hanya dia yang setia di sisi. Dia yang mengaku sebagai tunang, yang hadir dalam hidupku tanpa aku pinta, namun tetap setia melindungi, menjaga, dan mengambil alih tanggungjawab ayah. Tapi dalam kesetiaannya, ada sesuatu yang tidak aku mengerti. Wajahnya tenang, tapi matanya menyimpan rahsia yang membuat aku was-was untuk percaya sepenuhnya. Dan saat aku cuba untuk belajar mempercayainya, hadir pula Diana... kekasih lama Izz. Kehadirannya sedikit demi sedikit meruntuhkan tembok keyakinan yang baru saja aku bina. Izz bersumpah tiada apa-apa antara mereka, cuma kawan, katanya. Tapi naluri seorang wanita jarang salah. Aku tahu, jauh di sudut hati Diana, masih ada rasa yang belum padam. Ketika hubungan aku dan Izz mula retak menanti belah, Hakimi muncul semula... bersama janji lama yang pernah aku kuburkan.

Cerita ini hanyalah cerita remaja pada umumnya cerita seorang gadis perempuan dengan sejuta permasalahannya permasalahan keluarga, pertemanan, dan juga permasalahan sosialnya. Gadis ini dipaksa sempurna oleh kelarga dan sosialnya, padahal gadis ini hanyalah seorang gadis biasa dengan banyak kekurangan. "Bulan depan sudah mulai ulangan tengah semester bukan ?" Tanya sang Mama "Iya Ma." Jawab Shayla seadanya "Tanggal berapa mulai ujianya ?" Mama Shayla mulai keppo tentang ulangan tengah semesternya "Ujianya dimulai tanggal 28 April dan selesai 11 Mei Ma." "Oh gitu, kamu harus belajar lebih rajin lagi nanti Mama akan memberitahu guru les privat mu untuk menambah jam mengajarnya, karena Mama mau kamu mendapatkan peringkat 1 di UTS mu kali ini." "Tapi Ma ..." belum selesai mengucapkan kalimatnya sang Mama sudah memotongnya terlebih dahulu

Aku hanya gadis biasa tanpa ambisi apapun. Jangan berharap aku akan mati-matian belajar atau bermimpi menjadi anak berprestasi, bagiku hidup itu mengalir. Kalau beruntung tanpa bekerja keras pun kau akan menjadi yang terbaik tanpa susah payah berusaha, kalau sedang apes ya terima saja takdir itu. Bersekolah di sekolah yang sama sekali tidak aku harapkan ini adalah salah satu perwujudan dari apes yang coba aku terima. Toh siapa sangka kalau nanti aku bisa lebih terlihat baik dibandingkan bersekolah di sekolah favorit lainnya. Ya, itulah alasan menerima takdir dan menunggu giliran untuk berhasil. Ideologiku soal takdir sudah ku pegang erat selama 12 tahun, tepatnya sejak lahir hingga aku ditakdirkan duduk di sebuah sekolah menengah pertama negeri ini. Hingga bertemu dengan seorang yang bahkan tidak pernah mengalami masa apesnya meskipun tidak berjuang mati-matian. Atau malah dia berjuang diam-diam tanpa mengumbar ambisiusitasnya?