Diam-diam Stories

Refine by tag:
diam-diam
diam-diam

7 Stories

  • UHIBBUKA FI ASKUTU by Bia_Fazea
    Bia_Fazea
    • WpView
      Reads 65
    • WpPart
      Parts 2
    This Love series about two people who love each other deeply and quietly. They try so hard to keep their feeling. Trying to do everything naturally even they meet and do activities together. _ But, unfortunately there is another person comes to their life. Then, what will happen in the end? will they be together?
  • Diam-Diam di Kejauhan by DHoseki
    DHoseki
    • WpView
      Reads 1,145
    • WpPart
      Parts 3
    Lihat, dia yang ada di sana. Menarik untuk diperhatikan, bukan? -Ooo-ooO- Genre: Short Story Kumpulan Cerita Pendek Status: Tamat -Ooo-ooO- Warning: "Mungkin bakalan cukup cringe, hahaha. Siapkan mental, ya." Hoseki, 22Sep2018.
  • ORANG YANG JATUH CINTA  DIAM-DIAM by fxh2802
    fxh2802
    • WpView
      Reads 21
    • WpPart
      Parts 1
    Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.
  • Secret Admirer by Fairy024
    Fairy024
    • WpView
      Reads 46
    • WpPart
      Parts 1
    "Cukup menjadi pengaggum rahasiamu, gue udah bahagia." lirih gadis cantik itu yang bernama, Vallery angelita.
  • Diam-diam mencintai (Part 2) by ekipakpahan
    ekipakpahan
    • WpView
      Reads 32
    • WpPart
      Parts 1
    Hari kamis dengan suasana yang cerah pagi hari, aku sengaja berangkat lebih awal karena ada pelajaran olahraga. Setiba di sekolah tak seorang pun ada di sana. "wah, ternyata aku terlalu pagi yah berangkatnya sampai sampai belum ada seorangpun di sini" gumamku. Aku duduk di kursi pojok kanan paling belakang. Dari dulu aku memang suka duduk di bangku belakang supaya jika ngantuk tidak terlihat oleh guru, hehe. Tak ada aktifitas yang aku lakukan di bangku itu, yang aku lakukan hanya melamun memandang papan tulis yang penuh coretan Pak Tino guru bahasa inggris yang belum dihapus dan aku juga sama sekali tidak paham apa maksud pelajaran tersebut. Tiba tiba lamunanku buyar setelah ada seseorang masuk ke kelas. "hai kok melamun saja?" kata orang itu. "eh, enggak kok cuma ingin mencoba memahami materi bahasa inggris kemarin itu lho kok sulit banget yah". Jawabku canggung. "oh, itu yah... iya nih aku juga agak tidak paham dengan materi tersebut". Tambahnya. "oh ya kalau boleh tau nama kamu siapa? kita sekelas tapi belum pernah kenalan". Tanyaku. Aku mengulurkan tanganku dan dia juga mengulurkan tangannya sembari menjawab pertanyaanku tadi. "namaku Dhini, nama kamu siapa?" tanyannya balik. Lalu aku menjelaskan namaku dan kami ngobrol banyak sekali hingga tak terasa jam sudah agak siang dan banyak teman teman kami yang tiba. Sebenarnya ketika berkenalan tadi aku sedikit takut jika dia akan cuek padaku akan tetapi tidak, dia sangat berbeda dari apa yang aku pikirkan. Dia sangat hangat. Lalu kami duduk ke kursi kami masing-masing. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 dan waktunya istirahat. Waktu istirahat hanya aku gunakan untuk memandang wajah Dhini yang tentunya juga sembunyi-sembunyi kulihat. Malu juga jika ketahuan memperhatikannya. Bagiku dia begitu sempurna.
  • Dalam Diamku by Anidaenggalarifah26
    Anidaenggalarifah26
    • WpView
      Reads 35
    • WpPart
      Parts 2
    Menjadi sedingin mungkin bukan keinginan ku,harap ku sederhana memilikimu tanpa melukaimu~Yulia Zara
  • Lalu by bimarebow
    bimarebow
    • WpView
      Reads 6
    • WpPart
      Parts 1
    Lalu, seperti ada yang menancap. Aku tak tau pasti dimana tancapan itu akhirnya bermura. Tetapi seingatku, tancapan itu bereda disekitar rusk. Lalu, seperti ada yang hilang, ikut terbawa desau angin sore itu. Aku tak tau pasti, entah apa yang hilang dibawa desau angin sore itu. Tetapi seingatku, semua terasa menjadi begitu dingin. Lalu, seperti ada yang ikut terbawa hanyut, dibawa air-air hujan. Aku tak tau pasti, entah apa yang hanyut dibawa air-air hujan sore itu. Tetapi yang aku ingat, sekitarku mulai terasa lembab. Mas Arie, diam-diam tanpa sadar menamparku melalui perkatannya sore itu. Aku, pelan-pelan rindu tentang apa-apa yang tak pernah aku rindukan. Aku, pelan-pelan ingat tentang apa-apa yang tak pernah coba aku ingat sebelumnya. Pelan-pelan, potongan episode-episode itu menjalar lalu muncul; 13 Tahun lalu. Malam itu, terakhir aku melihatnya diujung jalan dekat rumah kawan kecilku, sebelum esok pagi-nya, ku lihat ia telah berbaring kaku diantara isak tangis orang-orang yang tak ku kenal seluruhnya. Sudah 13 Tahun. Aku diantara 2 wanita, di tiap-tiap perjalanan pulang selepas ibadah hari raya umat muslim, diam-diam kerap melirik iri; Kepada seorang bocah kecil yang sedang digendong pulang oleh seorang pria dewasa.