winderFungi
Si pungguk yang merindukan bulan. Dia mungkin akan menggapai sang bulan kalau saja dia berani berputis dengan sekembang mawar merah ditengah pohon mangga.
Di sana setengah meter jauhnya dari meja kasir, terhitung dari pukul 15.00 sampai 16.00 seorang pria berusia tiga puluan, tampan dan sempurna, tapi bukan tipeku, lengkap dengan pakaian formal akan duduk termenung mentap meja kasir dengan mata sayu. Memandang sendu si gadis jelita dibalik meja kasir yang tengah tersenyum melayani para pelanggan. Dia si pungguk yang merindukan bulan.