Harap Stories

Sebuah cerita pendek antara sang gadis dan sang lelaki yang sedang melangkah diambang perasaan dan cinta yang membingungkan.

Ini bukan puisi yang menyayat hati hehe. Di judul "Mungkin" ini. Aku tulis dari keresahan hati menjadi bait-bait tulisan yang sederhana. Semoga kamu menyukainya :") Yang terakhir jangan lupa di vote karena itu membantuku semangat, kamu juga harus semangat ngejalanin hidup ini dan jangan lupa tinggalkan coment ya teman-teman ;')

Penderitaan adalah bagian dari kehidupan. Sebagaimana setiap makhluk tercipta berpasangan, kata derita juga tercipta berdampingan dengan bahagia. Namun, ada beberapa orang memilih untuk merawat penderitaannya. Ya....mereka memilih untuk menyimpannya sendiri, termasuk gadis itu. Aku kadang tak paham dengan jalan pikirannya. Dia beranggapan berbagi penderitaan tidak akan mengubah apapun, bahkan mungkin akan menambah rasa sakitnya. Benarkah begitu?

Seorang hamba haruslah selalu berharap dan takut kepada Allah, agar ia selalu dalam keadaan baik hingga akhir hayatnya

Hanya kumpulan ungkapan yang tak mampu diutarakan melalui suara, dan pelarian dari sosial media.

Ada kalanya kita menulis bukan karena ingin didengar, apalagi diakui. Kita menulis karena ada sesuatu yang mengganjal di dalam, dan rasanya hanya bisa diredakan lewat kata-kata. Entah itu luka, rindu, doa, atau sekadar kegelisahan yang tak punya nama. Dan meski tidak semua tulisan menjadi penting di mata orang lain, bukankah setiap kejujuran layak diberi tempat? Aku tidak tahu akan dibawa ke mana puisiku ini. Bisa jadi tak pernah sampai ke siapa pun, atau mungkin hanya menemani seseorang yang diam-diam sedang bersedih. Tapi jika boleh berharap, semoga setiap kata yang kutulis bisa menjadi amal kecil, pengingat untuk diri sendiri, dan pelipur lara untuk hati yang sempat retak. Karena pada akhirnya, aku percaya: ada kekuatan dalam tulisan yang lahir dari ketulusan. Meski sunyi, ia bisa jadi jembatan. Meski tak viral, ia bisa jadi terang.

Tidak inginkah kau berjumpaku?

Gantari, gadis SMA yang tinggal di rumah sederhana bersama ibu asuhnya, bekerja keras sebagai asisten rumah tangga (ART) demi membantu meringankan beban yang ditanggung. Pada suatu waktu, tiba-tiba Gantari diberhentikan kerja oleh majikannya, dan saat mencari pekerjaan baru, tak disangka ternyata ia harus bekerja di rumah teman sekelasnya, Gio, si primadona sekolah. Karena sudah tanda tangan kontrak, mau tak mau ia harus menjalankan kewajibannya sebagai ART paruh waktu yang harus bertemu Gio hampir setiap hari. Dan entah bagaimana, tiba-tiba rahasia mengenai identitasnya selama ini terbongkar. Lalu, bagaimana reaksi Gio saat mengetahui bahwa tiba-tiba Gantari bekerja di rumahnya? Apakah Dean juga akan mengetahui semuanya? Dan bagaimana kelanjutan kisah hidup Gantari? Dean dan Gio. Keduanya memperebutkan tempat di hati Gantari. Namun, siapakah yang akan ia pilih? Sebuah kisah anak sekolah kelas 3 SMA yang amat rumit, dramatis, namun manis. Let's check it out! 😎

Sebab pada hari yang telah berlalu, selalu ada cerita yang butuh di ratapi, menjadi kisah berbalas pada indah nya setiap waktu yang membuat mu mendewasa.

Sebelum semuanya hilang, ingatan dan segala terka yang tak pernah terucap. Memaksa diri mengabadikan, melukiskan dalam bait-bait kata.

Kamu adalah baju yang sama sekali tidak aku suka. Tapi aku nyaman memakaimu, membalutmu dalam tubuhku.

Ada masa dalam hidup ketika langkah terasa ragu: antara pergi atau tinggal, antara mengikuti panggilan hati atau bertahan demi mereka yang kita cintai. Puisi ini lahir dari pergolakan itu, perasaan ingin merantau sejauh mungkin, namun tetap dibayangi tanggung jawab dan cinta kepada rumah. Di tengah tarikan angin yang menjanjikan kebebasan, dan akar yang menahan agar tetap membumi, kita sering lupa: bahwa tak semua keputusan harus diselesaikan dengan pasti. Kadang, cukup dengan menunduk, lalu berdoa agar setiap langkah, entah jauh atau dekat, tetap dalam lindungan-Nya.