Harryvaughan Stories

Api. Itu yang selalu muncul di mimpi gue. Panasnya nyata, suaranya jelas. Orang-orang teriak, kaca pecah, dan gedung-gedung runtuh satu per satu. Gue selalu berusaha lari, tapi kaki gue seolah ditarik sesuatu. Di tengah semua kekacauan itu, ada sosok. Siluet seorang cowok, berdiri tegak di antara api, nggak bergerak sedikit pun. Dia cuma menatap gue. Tatapannya bikin gue ngeri sekaligus... anehnya, tenang. Setiap gue terbangun, dada gue selalu sesak Tapi bukan itu yang paling bikin gue takut. Yang bikin gue merinding adalah satu hal sederhana Mimpi itu nggak pernah berubah. Dan entah kenapa... gue ngerasa suatu hari nanti, mimpi itu bakal jadi nyata.

Nicole dan Fattah pernah sedekat nadi tapi karena suatu hal Nic meninggalkan Fattah Lalu kemudian Fattah membeci Nicole Sepertinya semesta masih ingin Fattah dan Nic bertemu, entah untuk menyelesaikan yang belum tuntas atau untuk kembali menyatu.... Mereka di pertemukan kembali di Univesitas Academy of Atlantik

Ini adalah lanjutan dari "CHERISH" Kehidupan rumah tangga Harzan & Althea.

Selalu jadi nomor dua di bawah Hayden Alvaro membuat Annelise muak. Namun siapa sangka, dari persaingan dan kebencian itu... cinta pertamanya justru dimulai.

[𝐇𝐚𝐫𝐬𝐚𝐧] Sandy selalu berjalan di antara bayangan, merajut rencana yang hanya dia sendiri yang tahu. Setiap langkahnya terukur, setiap gerakannya penuh perhitungan. Namun, ada seseorang yang selalu mengintainya dari kejauhan-Harry. Harry bukan sekadar pengamat. Dia adalah ancaman yang diam, sosok yang melihat lebih dalam daripada yang seharusnya. Tatapannya tajam, seakan mampu menguliti niat tersembunyi di balik ketenangan palsu. Tidak ada yang bisa lepas dari pengawasannya, termasuk Sandy. Di antara kebencian dan kehati-hatian, ketegangan di antara mereka tumbuh. Sandy tahu, selama Harry masih mengawasinya, setiap langkahnya adalah permainan berbahaya.

"Kalau kamu nggak mau diwawancara, gimana kalau aku jadi pendengar bayaran aja? Satu kopi = satu cerita." "Aku nggak jual cerita." "Nggak apa-apa. Aku juga nggak beli. Cuma mau duduk di bangku yang sama, kalau itu boleh." Rae tidak sedang ingin ditemukan. Ia hanya ingin menulis, membuka toko kecil, dan hidup perlahan tanpa banyak suara. Tapi beberapa kehadiran memang tidak mengetuk pintu. Mereka hanya duduk diam... lalu menetap di tempat yang tak pernah direncanakan. 🦋 Some love stories come with crumbs. Here's the menu 🦋