Hening Stories

Refine by tag:
hening
WpAddpuisi
WpAddcinta
hening
WpAddpuisi
WpAddcinta

12 Stories

  • Cinta Dalam Diam by eL-Khair82
    eL-Khair82
    • WpView
      Reads 39
    • WpPart
      Parts 1
    Jombang, 14 April 2004 Nb. Posting pertama disini. Salam kenal buat semuanya, semoga bisa menikmati 😊
  • Aku Kamu dan Keheningan by mhammadbayu
    mhammadbayu
    • WpView
      Reads 114
    • WpPart
      Parts 17
    Tak terhitung sudah berapa banyak frustrasi yang telah kuhadapi tapi semesta begitu baik kepadaku, hidup ini begitu menakjubkan. :)
    +22 more
  • MOZAIK by AnaKarutu
    AnaKarutu
    • WpView
      Reads 12
    • WpPart
      Parts 4
    Serpihan - Pecahan diskusi dengan Diri dan Semesta
  • Mengalir Tenang, Berteman Sunyi [end] by p0owkies
    p0owkies
    • WpView
      Reads 466
    • WpPart
      Parts 1
    Dia bukannya tidak ada, dia hanya lupa di mana. [o n e s h o o t]
  • Soul of DEVIL's Child by evilshinyant
    evilshinyant
    • WpView
      Reads 3
    • WpPart
      Parts 1
    Marianne.Seorang gadis pendiam yang mencurahkan isi hatinya kepada sebuah Buku kosong yang ia temukan dibawah tanah rumahnya.Buku kosong tersebut adalah peninggalan buyutnya.Buku ini selalu Anne bawa kemana pun ia pergi.Tak pernah ia lupakan.Layak sahabat sejatinya!ya! memang Anne beranggapan bahwa buku itu adalah satusatunya teman sejatinya.Teman yang tak akan lelah anne coret coret untuk mencurahkan isi hati nya. Kehidupan Anne bisa dibilang membosankan.Malah sangat membosankan.Kelabu.Sangat Kelabu. Dalam sekejap hidupnya berubah setelah bertemu laki laki yang periang dan baik!
  • Bukan Puisi by KiatIstiqamah
    KiatIstiqamah
    • WpView
      Reads 342
    • WpPart
      Parts 31
    Jika kau masih menganggap dirimu sebagai "aku" maka kita tidak akan ketemu.
  • Hening Rindu by Whitesand7
    Whitesand7
    • WpView
      Reads 404
    • WpPart
      Parts 35
    "I am not interested in marriage." Dan tanpa tahu betapa gadis itu benar memaknakan sebaris ayat itu, tidak dia sedar keputusan nekad yang diambilnya sekali lagi berakhir dengan luka yang dalam, menghancur lumat hati yang telah retak terbelah itu. Elena - Setelah dua tahun berlalu, namun masih detik itu segar dikotak memorinya bagaikan baru semalam terjadi. Cinta yang bersulam hampir tiga tahun membawa dua hati sepakat untuk memateri hubungan ke jinjang pelamin namun dia dipaksa untuk menerima keputusan yang tidak pernah dia tahu kenapa dan mengapa. Menyaksi hari perkahwinan yang mereka impi bersama akhirnya berlangsung namun cuma pengantin perempuan itu bukan lagi dia tetapi kakaknya sendiri benar menghancurkan dia. Dan tak siapa tahu lukanya dalam sekali untuk dia bangun berlagak bagaikan tiada apa seperti yang mereka kehendak setelah dipaksa menerima tanpa diberi ruang untuk bersuara. Lalu bersama hati yang terluka dia membawa diri jauh dari keluarga yang disayangnya sepenuh nyawa namun mereka jugalah yang menikam dia tanpa belas hatta untuk menghulur secebis maaf. Tuhan, adakah kesempatan kedua buatku? Setelah dia aku laku bagai layang-layang aku jatuh suka ketika melihat dia lalu aku ikat agar menjadi milikku namun takkala dia yang dahulu aku sayang kembali menagih kasih yang terputus ditengah jalan bagaikan dipaku, dia aku biar di awan tergawang menongkah hujan panas sendirian... Tengku Emir - Dan tak siapa tahu sakitnya sebuah penyesalan yang tak terluahkan. Hanya mampu ditelan diam dalam harap moga ada kesempatan untuk dimaafkan. Hening Rindu yang hanya ada menemani dia melewati hari-hari yang kerapnya berteman air mata dalam harap hanya padaNya.
  • REFLEKSI by MeldyDanus
    MeldyDanus
    • WpView
      Reads 109
    • WpPart
      Parts 8
    Tuhan telah menganugerahkan kebijaksanaan kepada setiap umat ciptaannya. Namun adakala kita tidak merawat kebijaksanaan yang sudah kita terima. Salah satu cara untuk merawat kebijaksanaan adalah dengan membiasakan diri untuk berefleksi dari setiap kejadian yang kita alami ataupun dari hal-hal disekitar yang kita jumpai. Dan untuk sampai ke sana, kita harus belajar untuk SADAR PENUH akan segala hal yang kita lakukan. Dari tulisan ini saya ingin mengajak kita untuk sadar penuh tentang berbagai hal yang kita lakukan karena Tuhan dapat berbicara melalui apapun disekitar kita.
  • Tarian Ilalang by AhbianSandy
    AhbianSandy
    • WpView
      Reads 77
    • WpPart
      Parts 2
    Saat nalar bergejolak menjelajahi alam khayal, inginku bermanja dengan sentuhan nakal jemarimu, jemarimu liarnya laksana keliaran ilalang dipadang sabana, merayu imajiku tuk bercumbu melewati dinginnya puncak gunung keinginan.
  • KATAM by RanChyu
    RanChyu
    • WpView
      Reads 23
    • WpPart
      Parts 3
    Ada rasa yang tak mampu menyuara, bibir menahan segala kata hingga memilih bungkam. Kebungkaman menjadi siksa maka jari-jemari yang menentukan pilihan, ia berteriak lantang melalui kalimat dengan penuh makna~~
  • HENING by Kimrm_ria
    Kimrm_ria
    • WpView
      Reads 10
    • WpPart
      Parts 1
    "Hening" adalah hal yang paling kusukai
  • 19 by bintarobastard
    12
    19
    bintarobastard
    • WpView
      Reads 1,196
    • WpPart
      Parts 24
    Di awal tahun 2020, dunia mendadak remuk oleh pandemi. Solo dan Jakarta-dua kota yang biasanya riuh oleh lalu-lalang manusia-tiba-tiba membisu, menahan napas di antara deru sirene ambulans dan pengumuman lockdown. Di tengah krisis ini, dua pria yang hampir kehilangan dirinya sendiri justru menemukan kembali jejak masa lalu yang sempat mereka kubur rapat-rapat. Hening Sandikala, 35 tahun, seorang pelukis melankolis yang baru saja menggelar pameran tunggal di galeri tua Mangkunegaran, Solo, bersiap pulang ke Jakarta. Ia telah lama membiasakan diri hidup di bayang-bayang kanvas, cat minyak, dan keraguan-sendirian, berpindah-pindah kota, ditemani sahabat setia seperti Devi si kurator galeri yang vokal, atau Nyi Samiyem, ibu kos klasik yang terlalu peka membaca isi hatinya. Di bandara Adi Sumarmo yang lengang, ketika semua orang menunggu hasil swab test, Hening bertemu lagi dengan sepasang mata yang tak pernah benar-benar hilang dari ingatannya-Tawa Suryanegara, 36 tahun. Dulu Tawa hanyalah pemuda penjaga toko buku kecil di Karet Belakang Jakarta-tempat Hening remaja menukar uang dan puisi diam-diam di balik konter kayu, masa lalu yang tercabut mendadak oleh krisis moneter '98. Kini Tawa adalah pemilik rumah makan ayam kremes yang harus menutup salah satu cabangnya karena pandemi Dua pria ini tumbuh, terluka, lalu berputar di orbit kehidupan yang berbeda-namun selalu gagal benar-benar saling melupakan. Sekeliling mereka, dunia juga berputar: Pandemi memaksa semua orang diam, namun justru di situlah kerinduan dan cinta yang tertunda-sejak remaja, sejak toko buku yang sunyi, sejak dunia berubah jadi lebih takut pada diri sendiri-akhirnya diberi ruang untuk bicara. Di antara ruang tunggu bandara, rapat daring, pesan-pesan WhatsApp, dan lorong kota yang makin sepi, Hening dan Tawa akhirnya menatap lagi semua yang sempat tak selesai.