Ilalang mga kuwento

Tak ada hasil karya Tuhan yang tiada berarti, bersyukurlah- karena kamu indah apa adanya

Aku buat ini pada tahun 8 Maret 2016, dan baru sekarang aku ingin mempublikasikannya semoga anda merasakan isinya

Kepergian orang yang paling dicintai sama seperti sebagian jiwa yang lenyap dari dalam tubuh. Semua mimpi dan harapan hancur dalam seketika. Kesendirian dalam kerumunan, kesunyian dalam kericuhan dan berbagai penderitaan mulai menjadi teman setia. Bahkan ketika sang penyelamat datang, semua rasa itu masih membekas di dinding hati. Seperti itulah yang Marizta alami. Seorang gadis yang sangat mencintai kekasihnya namun meninggalkannya tanpa penjelasan apa pun. Semua menjadi lebih rumit ketika pertunangannya dilaksanakan. Seseorang dari masa lalunya kembali mengganggu pikirannya. Hingga sebuah kebenaran dan kenyataan terungkap, namun tidak juga mampu memperbaiki luka di hati Marizta.

Setelah Penta dan teman-temannya dikeluarkan dari sekolah, pernahkah anda berpikir, kemanakah mereka akan pergi? Bagaimana bila mereka akhirnya adalah orang-orang yang akan merampok anda? Bagaimana bila mereka adalah orang yang akan mencopet dompet anda? Bagaimana bila mereka yang nantinya akan melakukan banyak kejahatan di masa mendatang? Pertemuan anak-anak yang putus sekolah dengan Sisko membuka lembaran baru untuk diisi. Mereka mengalami hal-hal yang tidak ia dapatkan di sekolah sebelumnya. GURU bukanlah hakim, dia tidak bertugas untuk menghakimi siapa yang pantas untuk dibuang atau perjuangkan. GURU bukanlah pendamping murid yang berprestasi, melainkan mendampingi murid agar mereka berprestasi. GURU menerima semua murid untuk ia bawa ke jalan yang ia yakini sebagai jalan suci.

sebuah cerpen iseng di padang ilalang

Dua orang yang mencintai dalam diamnya. Sejak kecil. Hidup dalam keraguan apakah mereka satu sama lain punya perasaan yang sama. Dan tahun serta angka angka masehi berganti hingga akhirnya hujan mengantarkan mereka pada satu hal. Bahwa mencintai bukan tentang siapa yang duluan, tapi tentang apa yang mereka rasakan.