Jingga Stories

Sepenuhnya kisah perjalanan Jingga dan Adam mencari jawaban atas 3 stage of love. "Jingga, kedepannya gw akan deketin lo lebih dari sahabat." "Gw harap kedepannya lo tahu intensi gw ke arah sana. "Tried to figure my feelings out, hope you can help me."

Kita tau Tuhan menciptakan nabi Adam sebagai manusia pertama, itu adalah sejarah dalam buku Tuhan Hamparan 256 yang masih terbuka di meja bercahaya, yang isi bukuNya terdapat banyak benang/tali halus mengapung yang tidak beraturan dengan campuran disekitarnya yang telihat seperti air dan udara, karena Tuhan yang membuatnya dan hanya Tuhan yang bisa membacanya, namun kisah ini saya ambil dari cerita buku Tuhan Hamparan 255. Kisah awalnya, saat buku masih 256 terbuka sedang di intip oleh iblis bernama Zazel yang berhasil memasuki ruangan "waktu semesta" dalam bentuk cicak untuk mencuri informasi dengan kemampuannya yang bisa sedikit membaca, kemudian kaget saat malaikat pembersih datang dan Zazel secara tidak sengaja malah merubah dirinya kembali ke wujud aslinya dan menyenggol buku 255 yang sudah tertutup dan buku 256 yang masih terbuka diatas meja, hingga isi salah tiga benang halus di 256 yang salah satunya mewakilkan kehidupanku terhempas keluar dari 256 dan di letakkan oleh malaikat pembersih ke buku Hamparan 255 yang juga jatuh terbuka, Zazel pun kabur bersama informasi yang di dapatkannya

Sejenak memikirkan untuk pergi jauh dari hiruk piuk kehidupan kota adalah hal yang menyeramkan. Namun tidak bagi seorang wanita yang ingin ingin mrncari jawaban sebab dari pertanyaan "mengapa" disetiap apa yang dilakukannya. Zens (tokoh utama dalam cerita ini) ternyata memiliki sebuah keinginan menaklukan keegoisan diri. dengan membuktikan bahwa pertanyaan yang selama ini selalu muncul akan bisa dijawab selepas perjalanan panjangnya terselesaikan. bayangkan jauh dari keluarga, hidup tanpa ada signal, menggantungkan hidup pada alam bebas menjadi seorang survivor yang serba berkebutuhan. Namun dalam perjalanan semua itu sirna tak kala ada seorang yang bisa membuatmu lupa bahwa sebenarnya yang kau butuhkan hanyalah sebuah teman bicara yang membuatmu merasa bahwa kehidupan ini memang ditakdirkan untuk sebuah kebahagian berkepanjangan. Siapkan diri anda untuk ikut masuk dalam sebuah perjalanan panjang. yang pada dasarnya hanya ada satu kata untuk memulai "pergi dari zona nyaman" maka mulailah membaca dengan menyebut sebuah nama.

Ini bukan puisi yang menyayat hati hehe. Di judul "Mungkin" ini. Aku tulis dari keresahan hati menjadi bait-bait tulisan yang sederhana. Semoga kamu menyukainya :") Yang terakhir jangan lupa di vote karena itu membantuku semangat, kamu juga harus semangat ngejalanin hidup ini dan jangan lupa tinggalkan coment ya teman-teman ;')

buku ini berisi kata kata biru ardhita, tentang puisinya untuk jingga, atau pesan pesan untuk dirinya dan kalian semua. bisa dibilang, ini buku hariannya. selamat membaca ♥

Tentang seseorang yang jatuh kepada cinta di kala senja. Terjebak dalam rasa yang tidak ada tujuan. Namun begitu, "seseorang" itu terus mempertahankan rasa yang ada. Karena dia yang dicinta tidak pernah memperlihatkan bahwa dia tidak suka. Berkali jatuh ke dalam jurang, malah terus jatuh lagi ke dalam cinta. Sering. Tetap saja tidak tahu diri mempertahkan. Hingga pada akhirnya "seseorang" itu lelah. Ia sadar jika yang ia cinta tidak pernah ada rasa sama. Ia mengikhlaskan dia pergi dengan jalannya. Ia berdiri tegak, menentukan kehidupannya. Salam, grlpwr. -seriusan

Ketika senja meramu rasa. Ketika kenangan mewarnai jingganya. Ketika hati berkata. Ketika cinta bercerita.

Sekumpulan kata-kata tanpa arti dan tanpa makna

29 Januari 2014 Senja dalam warna memerah 
menyambut malam diantara kepak camar-
camar yang menari diantara celah mentari 
yang perlahan menghilang
 dan bersembunyi dalam bait-bait yang memudar 
 Bersenandung tentang malam 
 Pada tanya dan kenyataan 

 Senja tadi bergulir, pada diam 
 Saat pandang tertuju keelokan warna jingga, gumpalan. Awan terlihat jelas 
indah... Membentuk kiasan alam Tercenung sesaat, warna jingga 
menghilang Pada kerdipan mata 
yang ada, masih ada harap 
 Senja tadi masih bercerita untuk esok 
Dengan keindahan yg terpatri 
Atau kah lebih indah? 
Esok dalam tanya jawab 
 Kan ku bisikan di balik jiwa. 
Hingga tak terasa.. Sebutir air menggelinding dan aku menengadah 
pada cakrawala, tak terlihat mendung 
 Gelap yang menyimpan luka 
terusku cari, pada bidikan panah yang siap melesat, bola mata yang buram 
 Tawa tanpa suara, terlihat nyata 

 Kembali ku seka air yang terjatuh 
 Mendung berganti pada gantungan mega 
 Buram,, jelas terekam pada sketsa 
 Rona merah semakin menghilang 
 Waktu merubah dalam denyut nadi. 
 Dalam kenikmatan sang penikmat 
 Cerita tak lagi di mengerti 
 Tentang hari yang tak di mengerti

Ungkapan terimakasih untuk seseorang yang telah mewarnai hidupku. Seperti kertas putih yang terisi oleh warna-warna cat air yang begitu indah

"Tak ada yang lebih santun dari Jingga, bagaimana ia menutup hari yang ingar bingar dengan warna teduh yang menenagkan bukan gelap sempurna" Terkadang ada masa dimana kita akan lelah dalam mencari, meyakinkan diri bahwa pada saat yang tepat kita akan berhenti berlari. Walau gelap sering menghampiri, ragu sering mengikuti namun suatu saat nanti kita pasti bertemu dengan sang pujaan hati. ° ° Ini adalah sebuah kisah tentang jingga yang mencari langit dambaannya, langit yang dapat meneduhkan warna Jingga.

Princessa Aruna Wijaya, 17 tahun seorang pelajar di salah satu sekolah swasta terkenal dikotanya. Punya siklus kehidupan yang monoton antara sekolah dan rumah. Pecinta warna jingga. Seorang pengamat yang peka dengan sekitarnya. Sayangnya dia tak suka membaur, dan lebih suka sendirian. Aldrian Mahessa Rudolf, 18 tahun seorang kakak tingkat yang dikagumi para juniornya. Penyuka tantangan. Ketua ekskul pecinta alam di sekolahnya. Pecinta warna tingga. Punya segudang pengagum rahasia yang sayangnya selalu diabaikan. Memiliki jiwa sosial tinggi sehingga banyak orang yang ingin menjadi temanya. Dua orang dengan sifat yang bertolak belakang, namun memiliki satu persamaan yang berarti. Para pecinta jingga. Mampukah jingga mempersatukan dua sisi manusia yang berlawanan?

Ketika rumah bukan lagi tempat berpulang, kemanakah kaki harus pergi? Sendiri, sepi. Hanya nyanyian binatang malam menemani kesendirian. Kemana harus melangkah, pertanyaan yang kesekian kalinya berbisik di sisi hati dan pikiran. Luka yang sejak lama seharusnya masih tersimpan rapi, kini harus menjadi api yang berkobar. Mungkin inilah akhirnya, adalah menyerah menjadi jalan terakhir dari segala penantian panjang, dari segala rahasia yang memang seharusnya di ungkap.

Kau tahu senja ? Iya lukisan alam yang dilukis kan oleh Tuhan yang Maha kuasa. memang banyak orang yang tak sadar betapa indah senja di sore hari. Tapi, ini bukan tentang senja yang ada dilangit. Tapi, ini adalah tentang cinta diantara makhluk Tuhan.

Dulu aku tidak bisa memaknai apa arti dari sebuah warna jingga, namun kini aku mulai mengerti disaat aku mulai tersadar bahwa aku merindukannya.

Senja, sosok periang yang introvert. Meskipun memiliki banyak teman bergaul dan lingkungan yang supel, sebenarnya Dia adalah sosok penyendiri. Dia suka menghabiskan waktu untuk sendiri. Ketika dalam kesendirian, dia menemukan sosok misterius bernama Jingga. Bermula dari ketertarikan nama yang sama, akankah mereka memiliki kisah tersembunyi yang sama. Di penghujung waktu bertemu dengan jingga, satu persatu ketakutan dunia sendiri menjadi cair dan berbaur. Sama dengan nama mereka, di saat berganti hari, akankah mereka masih saling menunggu. Ataukah beralih pada kisah yang lain? Apakah Senja akan kembali lagi kepada Jingga, sama halnya dengan awal mula mereka bertemu..