FebrinandaPratama
PROLOG
Sepuluh ribu tahun sebelum manusia pertama diciptakan, bumi bukan tanah kosong. Ia sudah dihuni, dipijak, dan diperintah oleh makhluk cerdas yang berasal dari nyala api: bangsa jin.
Mereka bukan makhluk buas seperti dongeng anak-anak. Mereka memiliki kerajaan, kitab suci, lembaga ilmiah, pasukan militer, bahkan sistem langit yang menghubungkan dunia dengan takhta agung Tuhan mereka-Arsy.
Di puncak peradaban jin berdirilah satu nama yang ditakuti sekaligus dipuja: Ifrit. Sang raja yang tidak hanya memiliki kekuatan dahsyat, tapi juga visi besar-menaikkan derajat bangsanya agar diakui setara dengan para malaikat. Bagi Ifrit, jin bukan makhluk kelas dua. Mereka punya potensi ilahiah yang selama ini ditekan oleh narasi-narasi suci yang lahir dari langit, namun terlalu bias terhadap cahaya dan abai terhadap api.
Polemik besar mulai meletus saat Ifrit menggugat:
"Kitab suci kita tidak lagi relevan dengan zaman ini. Apakah Tuhan tidak tahu bahwa kita telah maju?"
Ia tidak menolak Tuhan. Ia hanya ingin menjadi corong-Nya. Tapi dari ambisi itu, lahirlah ego. Dari niat suci, muncul nafsu ilahiah untuk mengatur langit dan bumi atas nama kemajuan.
Maka pecahlah perang yang tidak hanya mengguncang dunia jin, tapi juga menggoyang keseimbangan langit. Sebuah perang antara api yang merasa tercerahkan... dan cahaya yang tetap tunduk dalam ketaatan.
Dan inilah kisahnya.
Kisah sebelum Adam.
Kisah saat bumi dikuasai oleh mereka yang dilupakan: bangsa jin.
Kisah perang sejati... yang masih berlanjut hingga hari ini.