Menari Stories

Refine by tag:
menari
menari

7 Stories

  • Just Believe In Me by moccacao
    moccacao
    • WpView
      Reads 88
    • WpPart
      Parts 9
    Song jin kyung. Mahasiswa jurusan kimia yang memiliki cita-cita menjadi seorang penari dari kecil. Ya.. tidak sesuai dengan kuliah yang diambilnya. Orang tuanya -terutama ayahnya sangat menentang anaknya menjadi seorang penari. Tapi jinkyung tetap bersikeras untuk mewujudkan cita-citanya itu. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang produser ternama yang akan mewujudkan cita-cita nya itu. Namun, itu semua tidak berjalanan sesuai dengan keinginannya semejak ia bertemu dengan seorang Jeon Jungkook. Senior yang telah terlebih dahulu bernaung di agensi itu.
  • Hip Hop Princess by Alvinainsyani
    Alvinainsyani
    • WpView
      Reads 16
    • WpPart
      Parts 1
    Maganda hanyalah gadis biasa yang tidak bisa melakukan gerakan balet. Tapi setiap kali dia terlelap dia selalu menjadi puteri di kerajaan yang penuh dengan tarian yang begitu disukainya. Tarian hip hop.
  • I Feel Better When I'm Dancing by ironovsa
    ironovsa
    • WpView
      Reads 16
    • WpPart
      Parts 2
    Kumpulan cerita dan quotes tentang menari dan segala hal yang berkaitan dengannya.
  • Menari Sampai Tua by virishian
    virishian
    • WpView
      Reads 24
    • WpPart
      Parts 4
    Aku dan kamu, bertemu ketika menari, bersama sambil menari, dan akan terus menari. Sampai tua.
  • Tak Mengenal Mu by farhahghaisani
    farhahghaisani
    • WpView
      Reads 13
    • WpPart
      Parts 1
    27 Januari 2014 Senja masih sama 
 Masih seperti kemarin 
 Masih ada camar yang terus menari 
Masih ada mentari dengan warna kemerahan 
 
Saat cerita kita ungkap kan 
Pada masa yang kita tuliskan 
 Hingga waktu berarak pada jarak 
kehidupan, seakan tanpa kesudahan 
Kita membangunkan yang mati 
Yang hanyut dalam suka cita 
 Dan kita 
terus berlomba menyatukannya 

Senja mulai merangkak turun 
perlahan, hilang pada catatan harian kunyahan nestapa 
Membangkitkan sukma yang tertoreh 
Mengiang, berdesing pada jerit takdir 
Tak selesaikah senja untuk menjabarkan 
Tentang waktu yang berakhir 
 Harusnya lah tak lagi waktu ada dalam janji, di dalam kata yang berpoligami 
 Dalam kembaran kuadrat akar resah. 

 Ntah apa yang bisu 
 Ntah apa yang tertulis tak terbaca lagi 
 Hingga lupa akan hari 
 Hingga senyum genit pada tanda baca 
 Yang nista terengkuh 
 Yang benar hanya tawa dipersembahkan. 
Bagi mu senja, Warna tak lagi sama 
 Tawa dan tanya kepalsuan 
 Terjawab pada episode yg berulang. 
 Bagi mu senja, engkaulah itu 
kesetiaan! 
 Yang hilang 
 Yang lenyap dalam satu tarikan nafas