Opini Stories

Perhatian : perlu pemahaman yang mendalam, ini serius!! Selamat membaca, sekian dan sampai jumpa..

Opini saya terhadap muda-mudi yang berpacaran di lampu merah.

di dalam cerita ini saya berusaha menulisi opini atas segala keresahan apa yang saya rasakan. mungkin ceritanya bakal random tapi semoga keresahan yang saya rasakan mungkin kalian juga sedang merasakan atau sudah merasakan jadi dalam kolom komentar bisa kita jadikan sebagai bahan diskusi baik yang setuju atau tidak. selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak dengan menekan bintang yg berada di bawah untuk memotivasi penulis agar bisa terus mau untuk mengetik. saran dan masukan sangat terbuka lebar untuk kalian. terimakasih sebelumnya

Kumpulan esai-esai dari masa ketersesatan menuju masa pencerahan

Pandangan negatif terhadap setiap hal yang ada dalam kehidupan. Warning!! Bisa membuat suasana hati yang cerah menjadi mendung.

(On Going) Sketsa dan opini usil yang ditulis oleh seorang (yang mengaku) penyair majenun.

Tulisan ini hanya lah kumpulan ungkapan perasaan tertulis yang tak pernah tersampaikan dengan lisan

Status jurnalis bagi seorang siswa bukanlah hal yang mudah dikata, hal itu dikarenakan, selain memiliki tuntutan belajar, jurnalis siswa juga memiliki beban (tanggung jawab) berupa pembuatan berita dll. oleh karenanya, siswa yang menyandang status jurnalis harus memiliki antusias dan komitmen yang tinggi dalam melaksanakan aktivitas yang dibebani.

Dua orang saudara (The Siblings) adalah gamer nomor 1 di semua game baik itu game online maupun game offline. mereka dikenal dengan sebutan H2. mereka belum pernah kalah sekalipun dalam game apapun, sampai suatu ketika ada player yang namanya tidak diketahui atau kosong yang bermain game dengan mereka sampai mereka kesusahan dan hasilnya seri yang pada akhirnya hasil mereka menggunjangkan dunia para gamer, yang bahkan membuat seorang dewa tertarik dan memanggil H2 kedunianya.

Alkisah pada suatu ketika, Bima ingin mencari kesejatian dan kesempurnaan diri. Ia begitu gelisah; begitu singkatnya kehidupan ini dan akan sia-sia saja tanpa adanya arti dan makna. Apa sebenarnya tujuan dari kehidupan ini? Apakah Tuhan telah begitu sembarangan melempar dan bermain dadu atas takdir kita sebagai manusia, sehingga memang kita diciptakan hanya untuk tiga hal semata: reproduksi, ekskresi, dan mati? Apakah memang makna kehidupan antara satu orang dan orang lainnya berbeda? Lantas, bagaimana cara mencari tujuan dan makna kehidupan serta ketenangan batin yang hakiki? Ataukah memang seperti yang telah dikatakan Nietschze dalam tulisannya "Die fröhliche Wissenschaft" bahwa "Gott ist Tott" atau "Tuhan telah mati?" sehingga kita sebagai manusia berkehendak bebas merdeka begitu saja tanpa ada aturan yang menjaga kita?

"Semua orang boleh berpendapat, begitupun dengan aku. Asal berada pada ambang kewajaran, bukan dengan kurang ajar" Maka akan aku sampaikan apa yang aku pikirkan!!

Hanya beberapa kisah atau opini tentang kehidupan. Tentang apa yang dirasakan atau ingin disampaikan. Sesuatu yang mungkin akan membawa kebermanfaatan. Dan menjadikan sesuatu tersadarkan.

¡Hola mundo! En este apartado iré poco a poco haciendo críticas de historias que he leído en wattpad, y tal vez, otras fuera de la plataforma como algunos clásicos y etc. Esta cuenta es personal, no es una editorial. Pueden escribirme al privado si quieren una crítica que les ayude a seguir creciendo, o si simplemente saben lo que vale su obra, pero quieren una segunda impresión con ojos imparciales. Mis gustos son muy diversos, leo de todo un poco. Solo, si me pides una crítica te pediré paciencia, y más si tu historia es larga. También tengo vida fuera de wattpad, así que por eso la demora. Estoy iniciando con esto, así que veremos que pasa. Saludos y cariños para todos lo que lleguen hasta aquí. Att. Una LiternautaParisina

Saat hendak menuliskan esai ini, muncul kekhawatiran dalam diri saya jangan-jangan "manusia samudra" yang menjadi judul tulisan ini diterjemahkan menjadi "Aquaman" oleh kids zaman now (kizano) yang memang kalau ngobrol lebih suka kebarat-baratan ketimbang berindonesia.

Banyak sekali kebodohan-kebodohan sekarang ini yang menjadi pintar. Mereka berbicara layaknya pintar akan tetapi hal itu merupakan kebodohan bagi keberadaan mereka. Seperti pada kasus contoh KFC (Budaya berberes sendiri) yang banyak menuai konflik pro dan kontra. Sebenarnya apa sih yang mereka ributkan sampai-sampai membawa nama negara? hmmmmmmmmmmmmmm????????

Tulisan kali ini membahas tentang instagram yang semakin hari semakin menjadi sarangnya anak alay yang haus perhatian. Jika kalian muak dengan timeline instagram kalian yang berisikan orang-orang itu aja maka tulisan kali ini cocok untuk kalian. Di tulisan kali ini juga membahas tentang bagaimana menjadi alay dan menjadi lebih berguna dibanding preman.

Titik dan koma, sebuah tanda paca. Manusia pun butuh berhenti dan butuh jeda, waktu merenungkan diri, menarik nafas dan melanjutkan pilihan dalam hidupnya.

Opini dari seorang "aku" yang saya coba untuk di implimentasikan dalam sebuah kata-kata. Tidak begitu istimewa karena "aku" bukanlah seorang guru, motivator, dosen, atau paranormal. "Aku" hanya seorang mahasiswa akir yang mencoba mencari jati dirinya, yang mencoba mengkritiki segala hal yang dia alami, dia lihat, dia rasakan. Tidak usah kita tanggapi serius karena ini hanyalah kumpulan opini "Aku" yang bukan siapa-siapa. Hanya sebuah kata.

17 februari 2020 adalah hari yang mungkin bersejarah bagi saya walaupun sedikit agak menggelitik jari jemari saya untuk menekan keyboard laptop ini. Lalu saya tuangkan rasa sesal di dalam hati yang diam dan tak mengerti. Satu hari sebelumnya saya dan rekan rekan guru menunggu kabar dari walikota tentang libur terkait dengan masalah Covid 19 yang akrab disapa dengan virus corona.