cran53
Selama hidupnya, Dimas tidak pernah bergaul dengan banyak teman. Ia lebih banyak berteman dengan playstation dan ratusan bahkan ribuan mainan di kamarnya. Alhasil, begitu ia menginjak usia remaja, ia tetap menjadi introvert. Masa SMA yang kata orang paling indah justru menjadi momen paling menakutkan dalam hidupnya. Itu karena ia bertemu dengan Marko, anak nakal yang tak pernah berhenti mengusikkanya. Bertemu dengan orang menjadi sebuah musibah baginya. Ia benar-benar tidak bisa berolahraga, tak mampu bercengkrama, bahkan ia tak kenal apa itu petak umpet! Yang ia tahu hanyalah game pc, anime, film, dan novel. Hanya itu yang ada di otaknya.
Bahkan pada saat kenaikan kelas tiga pun ia hampir divonis tidak naik kelas. Sejak itu pula ia bertemu Risa. Risa adalah si kembang kelas. Ia seorang yang cantik dan pandai bergaul. Risa ditugaskan oleh salah seorang guru untuk mendekati dan mengubah sikap Dimas.
Seiring berjalannya waktu, masa SMA pun berlalu. Dimas hanya mengalami sedikit sekali perubahan. Dia hanya punya satu teman, yaitu Risa. Gadis cantik itu tampaknya bisa mengambil perhatian Dimas, tetapi belum bisa mengubah sifat introvert itu sepenuhnyanya. Dimas yang tadinya enggan kuliah, kini bersemangat kuliah bahkan hingga ke luar kota.
"Aku mau kuliah, asal satu kampus sama kamu."
"Tugasku masih belum selelasi!" lirih Risa tersenyum. Ia semakin tertantang dan ia suka itu.
Akankah Risa bisa mengubah sifat introvert Dimas di masa perkuliahan mereka? Ataukah ia harus menyerah dan membiarkan Dimas terlantar di kota orang tanpa dirinya?