Resah Stories

Catatan - catatan tentang jatuh cinta, gelisah dan bisa juga resah. Momen senang dan sedih, dan mungkin ada juga puisi. Catatan sehari - hari yang tidak fokus terhadap satu hal tertentu, walaupun kadang begitu. Bisa dibilang sekuel dari Bentuk Suara, bisa di bilang Resah & Bahagia. Happy Anxiety.

Ketika mulut sulit bicara, terpaksa tangan menggantikannya

Puisi puisi dalam perjalanan

Sekumpulan unek unek semasa di ruang sempit. Tanpa tanaman dan pohon pohon. Resah gelisah lara tercampur satu. Seakan membuatku sesak.

Sedikit renungan yang aku tuliskan disaat hati ini mengalami pasang surutnya kehidupan. Kadang kubawa tulisan-tulisan ini untuk menggambarkan kesedihan, kegundahan, keresahan, bahkan kebahagiaan yang masih sempat terukir.

Tulisan yang lahir saat hanya secangkir kopi panas yang sanggup mengawal, kala keresahan hadir menerpa hati..

Bagaimana rasanya saat kamu dipertemukan oleh seseorang yang memiliki pemikiran yang sama dengan mu, dimana banyak orang yang pemikiran yang berbeda dengan mu ? Bagaimana jika orang itu sangat mengerti posisi kamu ? Apakah itu jodoh ? Mungkinkah ini takdir ?

Kamu tau rasanya berdamai dengan diri sendiri yang kelewat kadaluwarsa? saya bahas di part pertama disini. yang sesama jomblo, mungkin ada yang lebih parah dari saya bisa kasih masukan.

kumpulan puisi, sajak, dan prosa, yang kutulis dengan rasa, menceritakan tentang kehidupan yang penuh kesedihan, kebahagiaan, dan segalanya perasaan, sebab Hidup tak akan satu rasa saja. namun ini lebih ke dalam kisahku tentang mencintai dengan penuh keyakinan namun mempunyai keresahan.

Disaat bibir tak mampu berkata-kata sementara ada rasa yang harus disampaikan. kusalurkan semua ke tangan dan jari ku yang kusam, kata demi kata, bait per-bait, hingga paragraf. hingga menjadi tulisan, yang bertuju untuk dirimu seorang.

Kegabutan yang satir

Hanya kumpulan ungkapan yang tak mampu diutarakan melalui suara, dan pelarian dari sosial media.

Selamat menuju senja bagi pagi dan siang yang telah terlampaui oleh waktu perjalananku. Hanya untuk memperjuangkan kamu. Cintaku padamu akan berhenti di sini. Dan tolong beri aku selamat setelah mampu mengakhiri malamku tanpamu. Sebab aku butuh waktu untuk terbiasa tanpa harapan tentang kamu. Setelah semua kehampaan tanpamu berakhir, Aku harus mampu menghadapi pagi dan mentari yang jauh lebih indah dan menghangatkan. Aku bukan seorang lupa yang mengabaikan bagaimana rasanya pernah berjuang hanya untuk kamu. Aku juga bukan seorang yang pantang menyerah tentang memperjuangkan sesuatu yang sebenarnya tidaklah mungkin untuk Aku wujudkan bersamamu. Berjuang dan menyerah memang ada waktunya. Ada waktu bagiku untuk memperjuangkan kamu dengan gigih dan tangguh. Ada juga waktu untuk benar-benar merelakan semua perjuangan itu, mengikhlaskan kenyataan bahwa kamu akan dimiliki oleh seseorang yang namanya telah tertulis di kitab takdir untuk mengarungi kehidupan ini bersamamu. Dia, tentu bukan Aku. Dan selamat telah menemukan bidadarimu.

tidak pandai merangkai kata. hanya berusaha menyusunnya sedemikian rupa.

Kisah seorang perempuan yang hidup dalam belenggu patriarki. dibungkam, tak mampu melawan. "Perempuan jangan sekolah tinggi-tinggi" "Perempuan ga boleh keluar malam" "Perempuan ga boleh menyatakan cinta lebih dulu" "Perempuan harus bisa masak" ,

Kebodohan yang ku lakukan mengulang kesalahan yang sama.

Sebuah akhir perjalanan, pengembaraan insan menemui ajal

berbohong atas perasaan ku yang sudah tak ingin lagi bersama karna lelah memperjuangkan segalanya yang tak pernah terlihat tapi masih memberikan seluruh jiwa ku untuk mu bersandar

Hanya kata-kata yang terlontar semata