Reuni mga kuwento

"Next month you must come! Ayo reunian, kali ini formasi bakal lengkap. Can't wait! Stella, I'm gonna pick you up. Save the date okay?! " Ketika sahabat memaksa untuk ikut reunian padahal reuni adalah hal yang sangat amat ingin kamu hindari dengan alasan takut bertemu masa lalu. Pernah merasakan? Aku sedang merasakannya. Pernah seseorang bilang padaku, "jika kamu belum mendapat jodoh di umur akhir dua puluhan, sering - seringlah datang ke reuni sekolah. Siapa tau jodohmu ada di sana." Pernyataan yang sebenarnya masuk akal tapi masih belum bisa aku terima.

Allah mempunyai skenario yang terbaik

"apakah kita bisa kembali menemui seorang terkasih yang telah mati?" Pertanyaan ini selalu menghantui Gani Hanafi di saat awal dia bekerja sebagai dokter internship di sebuah kota. Kenangan akan kematian kekasihnya selalu menghantui pikirannya, hal ini diperparah dengan munculnya sebuah mimpi tentang seseorang itu. Dia seolah mengajak Gani untuk kembali menemuinya dan hidup bersamanya tiada akhir. Gani pun mulai stress dan membicarakan ini kepada Pak Yusuf, seorang guru spiritual yang dia kenal dari seorang kenalan yang tinggal di kota tersebut. Dari pertemuan tersebut, mereka berdua mulai mencari akar masalah dari apa yang sebenarnya terjadi. Dari situ, mereka mulai mendapatkan konsep yang jelas tentang jawaban dari pertanyaan tersebut. Pesan tentang bagaimana cara kita menyikapi kematian itu sendiri.