SagchRYsantharcis
Ada rasa yang tumbuh tanpa suara. Ada rindu yang menetap, meski tak pernah diminta pulang.
Arachella pernah diam terlalu lama. Bukan karena tak ingin bicara, tapi karena tak tahu bagaimana caranya tanpa kehilangan segalanya.
Setelah bertahun-tahun memilih pergi dan memperbaiki diri, ia kembali-bukan sebagai gadis yang menunggu, tapi sebagai perempuan yang telah belajar berdiri sendiri.
Namun pertemuan itu-dengan suara yang ia kenal, tatapan yang ia ingat, dan masa lalu yang belum benar-benar selesai-membuka kembali luka yang sudah rapi disimpan.
Kini mereka bukan lagi remaja. Mereka adalah dua jiwa dewasa yang masih mencari arah... dalam harapan yang pernah diam, dan dalam perasaan yang mungkin belum selesai.
Mungkin diam bukan akhir. Mungkin, rasa yang bertahan dalam sunyi hanya sedang menunggu waktu... untuk akhirnya bicara.