Kasihmenulis
Aku tidak pernah membayangkan bahwa pernikahan-yang dulu aku anggap sebagai awal dari kebahagiaan-justru menjadi ujian paling berat dalam hidupku.
Antara cinta seorang istri, bakti seorang anak, dan ego seorang ibu, aku terjebak di tengah-tengah.
Setiap hari aku belajar menelan luka dalam diam.
Belajar tersenyum di hadapan orang yang menganggap aku tidak cukup baik.
Dan belajar menerima bahwa mencintai tidak selalu berarti dimengerti.
Ini bukan kisah tentang kebencian.
Ini kisah tentang bertahan, memaafkan, dan menemukan cinta yang tersisa-meski di tengah hubungan yang perlahan kehilangan hangatnya.
🌸 "Kadang, cinta tidak hilang. Ia hanya bersembunyi di balik luka yang belum sempat sembuh."