Historias de Yudha

Rasa penasaran melingkupi Kirana akan kehadiran sosok gadis misterius yang menjadi tetangganya. Akankah rasa penasarannya berdampak baik pada hubungan mereka atau hanya akan menjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Pertemuan dua orang yang awalnya tak pernah mengenal satu sama lain. Awal pertemuan mereka bukanlah pertemuan yang wajar, bahkan mereka berharap tak akan bertemu lagi selamanya. Namun takdir sedang bermain-main dengan mereka, siapa sangka mereka akan menjadi sangat dekat karena beberapa kejadian. ---- "Eh, kalo jalan itu pake mata!" ujar gadis itu kesal. "Otak lo kayaknya bermasalah, dimana-mana jalan itu pake kaki ogeb!" jawab lelaki itu tak mau kalah. Mereka menatap tajam satu sama lain. "Gue berharap kita nggak bakalan ketemu lagi!" gadis itu pergi, dan lelaki itu hanya tersenyum miring. "Hn." (Series or Sequelnya The Most Beautiful Gift Of God, intinya masih ada keterkaitan)

awal mula Malam ini tepat pukul 23.59 aku sedang menatap sajadah yang selama ini selalu menjadi alas saat aku sholat,berdoa,bersujud serta tak jarang pula aku menangis saat setelah sholat.sajadah itu merupakan saksi bisu dimana aku sering meluapkan segala emosi yang aku punya,entah itu senang,marah,gelisah dan juga bersedih.Dan mungkin sajadah itu pula yang malam ini akan menjadi saksi bisu moment pertambahan usiaku. Ya malam ini tepat tanggal 26 Agustus dan hanya tinggal hitungan menit saja akan berganti menjadi tanggal 27 Agustus,yang berarti setelah ini usiaku menjadi 20 tahun.Disini di kamar kos yang sepi dan sunyi aku memanjatkan doa,apa apa saja yang menjadi harapanku dalam usia 20 tahun,serta tak lupa untuk senantiasa introspeksi diri tentang hal buruk apa yang telah aku lakukan dalam usia 19 tahun,sehingga nanti kedepannya dalam usia yang lebih dewasa lagi aku akan menjadi manusia yang lebih baik lagi,manusia yang mampu bermanfaat bagi orang lain,serta manusia yang tak lupa dengan seorang ibu yang sudah melahirkan,merawat,mendidik serta selalu mendoakan keberhasilanku di setiap sepertiga malam terakhir dan juga tak lupa dengan sosok seorang ayah yang tegas,baik,rela melakukan apapun untuk bisa membahagiakan anaknya,serta kerja keras banting tulang untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga.Sangat bersyukur sekali,karena sampai saat ini kedua malaikat saya tersebut masih diberi kesehatan,sehingga masih dapat bertemu,berjumpa,dan memeluknya. . . akhirnyaa selesai jugaa,bingung sih sebenarnya awalnya mau seperti apa hehe,tapii yaa sudahlah seperti ini jadinya.... Selamat membaca 

Alya harus merasakan pahit saat menghadapi kenyataan, kekasihnya lebih memilih menikahi gadis lain pilihan orang tuanya. Bukan hanya itu saja, kenyataan bahwa dirinya tengah mengandung tiga bulan, semakin membuatnya depresi. Dan secercah harapan hadir saat, Kalfaro datang dan menawarkan diri untuk menikahinya, tanpa syarat dan perjanjian apa pun. pernikahan sungguhan yang suci. seperti yang selama ini diimpikan nya. Akankah Alya menerimanya ? ataukah dia akan terjebak dalam keterpurukannya ? (Private, silahkan follow untuk membaca)

Kata Ibu, wanita itu memiliki kodrat untuk memilih pria yang datang. Bukan mencari dan mendatangi pria yang diinginkannya. Seumur hidupku, aku jadi memiliki mindset yang sama. Tapi, maaf Ibu! Sepertinya aku ingin mencoba untuk menikmati dunia, rasanya mengejar, mencari, dan mendapatkan dia yang aku inginkan. 'If u want it, get it' -Adrina Raisa