"Semoga suatu saat ada perempuan yang meminta mahar yang sama sepertiku, lanjutkan saja hapalanmu. Kalaupun nantinya bukan aku yang mendengarkan hapalanmu sebelum ijab qabul, percayalah aku ikhlas"
Getir rasanya saat jariku mengetik kalimat itu di layar ponselku, aku tak dapat lagi menahan air mataku. Sesak, aku tak pernah membayangkan bagaimana hal ini bisa terjadi. Bagaimana segala yang sudah kita rencanakan berakhir sia-sia. Aku ingin sekali berteriak di hadapannya "aku hanya bercanda saat mengatakan aku ikhlas, aku bercanda. Aku tak benar-benar rela membiarkan gadis lain menerima khitbahnya yang seharusnya untukku! Bukankah kita sama-sama saling mencintai? Bukankah kita sama-sama ingin menua bersama, bukankah dulu kita punya rencana-rencana yang menyenangkan, kita akan berkuda bersama, bermalam di pantai, menanam banyak Mawar kesukaanku, membuat Taman bunga matahari di rumah kita nanti, ah aku tak bisa menyebutkan semuanya"
Aku memeluk bantal, perih rasanya. Tapi ini salah ku yang terlalu percaya, ini salahku yang terlalu berharap, ini salahku yang melanggar batas. Allah benar-benar sedang menghukumku, aku memang tak seharusnya mencintai sebelum pernikahan, aku tak seharusnya mengatakan "aku juga mencintaimu" sebelum ada ikatan halal. Baiknya memang seperti ini, kita harus saling melupakan, ya seperti kataku tadi "percayalah aku ikhlas"
.
.
Aya El-khumairah
Para tokoh :
1. Citra Agustina (26), Seorang wanita cantik berambut hitam panjang sepunggung, berkulit putih, tubuh kurus namun memiliki payudara ekstra besar berukuran 36 D
2. Marwan Sudiro (32), Suami Citra yang egois, gengsi namun penyayang
3. Anissa Rumina (22), Ibu rumah tangga biasa yang berkepribadian ganda.
4. Seto Maryadi (24), Suami playboy Anissa yang suka main perempuan dibelakang istrinya.
5. Pak Utet (52), Lelaki tua mesum yang sangat jatuh cinta kepada Citra.
6. Bu Ratmi (38), Istri Pak Utet, wanita rumahan pemilik toko kelontong di halaman rumah.
Baca juga cerita CSS karena cerita nya saling berhubungan
*Copas dari salah satu Forum*