Story cover for  N . A . P . I  by ditajulifa
N . A . P . I
  • WpView
    Reads 299
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 15
  • WpView
    Reads 299
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 15
Ongoing, First published Feb 21, 2017
Sudah satu setengah tahun Dia tidak mendapat kabar berita dari orang yang selama ini dia pertahankan.  Semenjak hari itu, malam dimana Suasana sedikit canggung dengan obrolan yang bikin dia bingung. Duduk didepan wanita yang anggun ,cantik bahkan sangat begitu akrab dengan orang tua lelaki yang sampai saat ini masih dia sayang.  Pertemuan yang entah memang  di sengaja ini membuat dia bertanya tanya. Dimana lelaki itu?  Mengapa dia diundang dinner bersama keluarganya sementara itu tak ada sepatah katapun pembahasan mengenai mu.  Tak satu pesan pun Dia terima. Situasi seperti apa ini. 

"lika?  Sini duduk disebelah tante. 
Kamu cantik sekali, ini kali  pertama kita ketemu ya.  Om  sama tante sudah sedikit banyak tau tentang kamu. 

" makasih tante.  ( lika tersenyum )

" om seneng akhirnya bisa ketemu kamu.  Apa kegiatan kamu sekarang.  Denger denger orang tua kamu bisnis kulinernya lancar dan udah banyak cabangnya ya. 

" iya om,  sekarang lika pengennya sih buka galeri seni gitu  . Tapi Papa maunya lika pelajari bisnis biar bisa nerusin usaha kulinernya .

Tapi hal yang buat dia kaget.  Siapa wanita itu?
" wah seru dong ya.  Kamu bisa  bisnis kuliner juga bisa dong bagi waktu buat ngurusin galeri kamu. 

Lika tersenyum sedikit heran.  Dia tau gue?  Siapa tu orang.
All Rights Reserved
Sign up to add N . A . P . I to your library and receive updates
or
#39pacarku
Content Guidelines
You may also like
Lonte Vs Gigolo (The Coli Trilogi I) (End) by kelanawengi017
10 parts Complete Mature
Keheningan sesaat dalam kamar hotel mewah tetsebut. Yang ada hanyalah desah nafas dua insan yang telah usai mendaki puncak dari kenikmatan dunia. Pakaian mereka masih utuh dan lengkap tapi dua bagian tubuh mereka telah menyatu. Chika perlahan berdiri dari tubuh Renra. Ia merapikan celana dalamnya. Dan melihat Renra yang masih berusaha mengatur nafasnya. "Itu sebagai pengingat buat lo Ren. Gue adalah Lonte. Sampai kapan pun, meski gue udah berhenti. Orang akan tetap menganggap gue lonte. Gue cuma nggak mau ngerusak nama baik lu, nama baik keluarga lu. Akan banyak badai yang harus kita hadapi andai lu sama gue. Dan gue nggak siap buat itu. Lo masih banyak pilihan untuk hidup lo. Dan pilihan itu bukan gue. Tapi, kalau lo ngebutuhin gue. Lo masih nyimpan nomor gue." Setelah mengambil tas dan memasukkan amplop coklat itu ke dalam tas jinjingnya. Chika pun pergi meninggalkan Renra yang masih setengah sadar. Mata sayunya hampir saja tertutup menerima kenikmatan membahana yang diberikan Chika. "Chi. . Chi. . Chi. . " Hanya itu yang keluar dari mulutnya dengan tangan yang mencoba menggapai. *** Cerita tentang anak-anak manusia yang mencoba menemukan arti cinta sejati. Didalam pekat dan kelamnya kehidupan mereka. Cinta adalah memilih. Apakah itu tentang materi, status sosial, atau sekedar rupa wajah. Biarlah hati yang menentukan. Cerita ini mengandung unsur dewasa. Tapi, percayalah itu hanya bumbu penyedap. Bagai minum kopi, tanpa suara hujan.
Stay (Away) by hazelaice
64 parts Complete
⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "Lo tanya mau gue? Mau gue itu cuma hati lo." "Murahan," ujar Ali sarkastik sambil menarik tubuhnya menjauh. Prilly masih mempertahankan seringaiannya. "Gue gak bakal semurahan ini kalo lo gak jual mahal sama gue," balas Prilly berusaha memepetkan tubuhnya kepada Ali. Hal itu membuat Ali berdengus jijik, enggan luluh dengan sikap Prilly. "Cih, dasar jalang!" Prilly menatap tepat di bola mata Ali, ia memonyongkan bibirnya dan memajukan dirinya seperti ingin mencium Ali. Tetapi, hal itu tentu hanya sebuah gertakan saja. "Gue gak bakal jadi jalang, kalo lo gak nolak cinta gue!" Prilly berteriak kencang tanpa memikirkan harga dirinya lagi. "Tapi, gue udah punya pacar!" Ali berdesis sembari menatap tajam Prilly. "Putusin pacar lo, terus jadian sama gue. Gampang 'kan?" Ucapan enteng Prilly membuat emosi Ali tersulut. "Lo gak cinta sama gue tapi lo terobsesi buat milikin gue. Dan itu buat lo gila!" Prilly berdecih, "Iya. Gue gila. Dan itu semua, karena lo!" Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Prilly untuk mengejar Ali dengan cara-cara murahan, dan hasilnya ia selalu ditolak mentah-mentah oleh Ali. Ini semua berawal dari Prilly yang sering mengumbar gombalan kepada laki-laki di kelasnya dan Ali adalah salah satunya, dan itu semua berakhir pada perasaan semu yang nyata. Awalnya Ali tidak pernah menganggap serius gombalan Prilly, tetapi Prilly mulai melakukan tingkah konyol, seperti saat Prilly mengumumkan kepada seluruh teman sekelasnya bahwa mereka resmi berpacaran. Hal itu membuat Ali muak dan membenci Prilly. Oleh karena tingkah murahan Prilly, Ali tidak ingin berinteraksi selayaknya teman sekelas kepada Prilly. Seringkali Ali menyuruh Prilly menjauh, namun selalu dibantah dan Prilly memilih untuk b
Come Back to Me (Completed) by Stenograff
3 parts Complete
Siang itu cerah. Tak ada setitik awanpun disana. Pandangannya teralih, dan jatuh pada seorang pria yang baru datang dari parkiran. Tinggi, dan putih. Tipe idealnya. Tak lama, wajah kaku itu berhias senyum sinis. Matanya mengikuti kemanapun pria itu pergi. Sudah lama Zania memperhatikan pria di bawah sana. Namanya Vian mahasiswa jurusan musik. Awalnya dia pikir pria itu masuk dalam tipe idealnya. Tapi tidak! Pria itu tengil, menyebalkan dan sering menggunakan bahasa antah berantah yang Zania sendiri tak tau apa maksudnya. Satu lagi, pria itu tak punya otak. Kelakuannya yang sembrono dan tak pernah serius benar-benar membuat gadis itu ilfell. "Woy! Disini lagi? Jangan-jangan lo cucunya setan penunggu jembatan ini!" Suara seorang pria mengusik telinganya. Membuat gadis itu mau tak mau harus menengok. Vian. Seperti tebakannya. Tak ada orang lain yang lebih nggak jelas dari pria di hadapannya sekarang. Bukan spacenya untuk meladeni pria macam ini. Gadis itu berbalik, lalu beranjak pergi. "Woy! Gue ngomong sama lo kali! Bukan sama balkon" teriak pria itu menghentikan langkah Zania "Mending lo ngomong sama balkon aja. Mungkin dia lebih paham bahasa planet lo" ucap gadis itu tanpa menoleh. Hanya sebentar, lalu segera kembali berjalan. Vian hanya tersenyum masam. Terus memperhatikan punggung gadis itu yang mulai menghilang. * * * Tanpa di duga, sebuah hari tiba. Memutar balikkan persepsi gadis itu tentang seorang Vian. Gadis itu jatuh cinta terlalu dalam. Sampai saat masa lalunya kembali datang. Mengacaukan kisah cintanya yang sekarang.
The Man by theonlymuse
83 parts Ongoing
WARNING !! Cerita ini bakal bikin kamu salting brutal dan senyam senyum sendiri!!! *Short Chapter Warning* - - - "Aku gak percaya kalau kamu cuma pernah pacaran saat kamu SMA." gumam Lili seraya menatap pria tampan didepannya, Atlas. "Kenapa gak percaya?" tanya Atlas. "Well... you sounds like a pro." jawab Lili dengan senyum jahilnya. "Im a pro? of what?" tanya pria itu seakan sengaja ingin mendengar jawaban Lili. "Dalam hal menggoda dan meluluhkan hati wanita. Kamu ahlinya." jelas Lili. Berharap Atlas akan mengerti perkataannya. Mendengarnya membuat Atlas tertawa. Dari tempatnya berdiri, Lili bisa melihat telinga pria itu memerah seakan menahan malu. Hal itu mengundang senyuman di wajahnya. "Jadi kamu sudah tergoda sekarang?" tanya Atlas lagi dengan jahil yang membuat pipi Lili bersemu. "Eh?" respon Lili sekenanya. Benar - benar bingung harus menjawab apa karena harus berhadapan dengan pria semenarik Atlas ini. "Kalau kamu penasaran tentangku, why dont we get to know each others? cause im curious about you too." ucap Atlas dengan kharisma yang meledak - ledak. Rasanya Lili ingin langsung pulang saja dan kabur dari sini. Wajahnya pasti sudah semerah tomat sekarang. Mungkin sekarang Lili benar - benar terlihat seperti orang linglung dimata Atlas, karena yang bisa ia katakan untuk menjawab itu hanyalah, "Shall we?" "Yes, we shall." jawab Atlas tanpa ragu. 🎖️#16 in Roman (13-10-2024) 🎖️#360 in Roman (20-06-2025) 🎖️#346 in Roman (21-06-2025) 🎖️#187 in Roman (22-06-2025) 🎖️#166 in Roman (23-06-2025) 🎖️#148 in Roman (24-06-2025) 🎖️#26 in Roman (29-06-2025)
Red [Cerita Pendek] by helloparksungjeans
33 parts Complete Mature
"Nara, kamu nggak bisa seenaknya gitu dong sama perasaan orang." lelaki tampan dengan fitur rupa setara deskripsi dewa-dewa mitologi Yunani yang acapkali diagung-agungkan oleh hampir setiap insan itu melayangkan protes, menatapku lekat penuh goresan yang tak payah disembunyikan dari balik matanya. Aku menoleh, menerobos masuk dalam sukma lewat bulat besar matanya yang teduh, "Emang aku seenaknya gimana, Kak?" tanyaku pada Pramudya, yang entah sudah keberapa kali dicobanya gapai kedudukan yang terlanjur kukerek naik hingga sukar bagi tiap insan yang hendak mencapai. Dada Pramudya naik turun. Ia memejamkan matanya sejenak, sambil kuserok lagi keteguhan hatiku untuk tetap berada di puncak, menolak terlena dalam tawarannya akan ikrar tuk merengkuhku di hari tergelap yang terkadang mampir tuk kecohkan pandanganku akan masa mendatang. Kelopak mata Pramudya kembali terbuka - masih luka disimpannya disana. "Yang deketin aku pertama kan kamu, terus waktu aku tertarik juga ke kamu, sekarang kamu bilang kamu nggak mau ada di hubungan apapun? Itu maksudnya apa kalau nggak semena-mena?" Pramudya curah perasaannya dengan marah, meski tetap rendah nadanya teralun. Aku tertawa kecil. Lelaki yang cermat. Sungguh jika masih tersisa percaya meski hanya seujung kuku dalam hati, rela kuselami palungku demi Pramudya. Namun sayang, lenyap sudah pandangan baikku akan cinta, hingga yang tersisa bagi Pramudya hanyalah Nara yang rapuh lekat dengan segala traumanya.
You may also like
Slide 1 of 9
Lonte Vs Gigolo (The Coli Trilogi I) (End) cover
Kopi & Deadline (On Going) cover
Stay (Away) cover
WANITA Yang MENANTIKAN KEHADIRAN SESEORANG [PART 2] cover
Come Back to Me (Completed) cover
The Man cover
Cukup Mengagumimu [SELESAI] cover
[A]. STEREO [✔] cover
Red [Cerita Pendek] cover

Lonte Vs Gigolo (The Coli Trilogi I) (End)

10 parts Complete Mature

Keheningan sesaat dalam kamar hotel mewah tetsebut. Yang ada hanyalah desah nafas dua insan yang telah usai mendaki puncak dari kenikmatan dunia. Pakaian mereka masih utuh dan lengkap tapi dua bagian tubuh mereka telah menyatu. Chika perlahan berdiri dari tubuh Renra. Ia merapikan celana dalamnya. Dan melihat Renra yang masih berusaha mengatur nafasnya. "Itu sebagai pengingat buat lo Ren. Gue adalah Lonte. Sampai kapan pun, meski gue udah berhenti. Orang akan tetap menganggap gue lonte. Gue cuma nggak mau ngerusak nama baik lu, nama baik keluarga lu. Akan banyak badai yang harus kita hadapi andai lu sama gue. Dan gue nggak siap buat itu. Lo masih banyak pilihan untuk hidup lo. Dan pilihan itu bukan gue. Tapi, kalau lo ngebutuhin gue. Lo masih nyimpan nomor gue." Setelah mengambil tas dan memasukkan amplop coklat itu ke dalam tas jinjingnya. Chika pun pergi meninggalkan Renra yang masih setengah sadar. Mata sayunya hampir saja tertutup menerima kenikmatan membahana yang diberikan Chika. "Chi. . Chi. . Chi. . " Hanya itu yang keluar dari mulutnya dengan tangan yang mencoba menggapai. *** Cerita tentang anak-anak manusia yang mencoba menemukan arti cinta sejati. Didalam pekat dan kelamnya kehidupan mereka. Cinta adalah memilih. Apakah itu tentang materi, status sosial, atau sekedar rupa wajah. Biarlah hati yang menentukan. Cerita ini mengandung unsur dewasa. Tapi, percayalah itu hanya bumbu penyedap. Bagai minum kopi, tanpa suara hujan.