Mengapa jantungku tiba-tiba seperti habis lari marathon?..aku tidak tau mengapa aku merasa nyaman dengan lelaki tampan yang sedang menggandeng tanganku,aku memperhatikan wajahnya yang berwarna sawo matang,rahang yang tegas,dan jangan lupakan hidung mancung itu,tubuhnya tinggi tegap dan dada bidang yang ia punya menunjukkan bahwa dia rajin berolahraga.
"Mengapa kamu melihatku seperti itu?..aku tau aku tampan dan kamu terpesona dengan ku" Ucapan nya membuat ku berhenti melamun dan menatap nya tajam,mengapa kepercayaan diri nya tinggi sekali.
"Hish,kamu memang percaya diri sekali"Ucapku dengan kesal.
Akupun melepaskan genggaman tangan nya dan berjalan mendahuluinya,lalu akupun berlari agar dia tidak mengikutiku tetapi dia malah mengejarku,karna aku sudah lelah aku berhenti berlari dan tanpa aku sadari aku berada di depan gudang.
"Kenapa kamu lari?"suara serak dan sexy itu terdengar di telinga ku
"Kenapa kamu mengejarku?"tanyaku dengan napas yang tidak beraturan.
"Karna aku ingin"jawabnya dengan santai.
Lalu dia mendekati ku,aku pun mundur hingga aku merasakan punggungku terkena tembok,dia semakin mendekatiku,aku dapat mencium bau maskulin dari tubuh nya dan bau mint dari nafasnya.
"Apa yang mau kamu lakukan?" Tanyaku dengan gugup
"Aku menginginkanmu,aku sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu"ucapnya,aku mencari kebohongan di matanya tapi tidak dapat aku temukan.
"Jika kamu memang menyukai ku dan jika rasa suka itu menjadi lebih besar,berjuanglah"ucapku dengan tulus
"Aku akan berjuang untuk mendapatkan mu"ucapnya
"Tetapi aku tidak ingin kita bersentuhan,karna kita belum muhrim dan aku ingin kamu mencintaiku karna Allah bukan karna aku adalah wanita yang kau sukai" ucapku penuh dengan ketegasan.
"Aku akan lakukan apa yang kamu mau,dan aku akan mulai mencintaimu karna Allah"
Cerita cinta suci Dhea-Revan,yang memang ditakdirkan berawal dari pertemuan di asrama.
⚠️WARNING. THIS BOOK CONSIDERED FOR 19+. PLEASE BE WISE!
_____
Blurb :
Gabriella Aphrodite Ciero, Orang-orang terdekatnya sering memanggilnya Gabbie. Selain suka kucing dan memasak gadis itu juga suka memperhatikan sahabat Kakaknya, Ares Lucian Mateo. Gabbie tidak pernah tidak terpesona dengan ketampanan dan karisma pria itu. Tapi sayangnya pria itu tak begitu memperhatikannya dan hanya menganggapnya sebagai adik dari sahabatnya.
Hingga akhirnya malam itu terjadi. Malam yang tidak akan pernah Gabbie lupakan.