Tak cukup untuk dibilang cinta. Aku hanya lembaran kosong yang basah, angin yang akan merobek ku. Dia mencintai sahabat dekat ku, apa daya ku, aku hanya hujan yang akan kering karena mentari nantinya. Nasib ku? Aku hanya ditakdirkan untuk kalah.
--
"Adwa, dimana Vika? Aku mencari nya, sekarang hujan, kau tau dimana dia?" Tanya Nata yang cukup panik.
"Tidak, aku tak melihat nya " jawab ku kecut.
" Oh oke, hey baju mu basah, dengan siapa kau pulang? Baik lah " ujar Nata berlalu.
Aku hanya diam, tersenyum sinis.
"Dia bersama teman temannya di perpus, dan aku basah menghampiri mu, kau tak memperdulikan ku? Hah, Aku lupa, kau menyukai nya " ucap ku dalam hati, aku hampir menangis, bukan! Aku sudah menangis, tapi hujan membantu ku bersembunyi
--