Arga itu milik Spica, Spica milik Arga. Spica sayang Arga, Arga juga sayang Spica. Eh, maunya sih. Tapi Arga emang sayang 'kan?
Arga pernah bilang, kalau Spica itu rumah, tempat paling nyaman untuk pulang. Tapi, Spica mana mau jadi rumah. Datang hanya untuk pulang, namun seharian seenaknya berkeliaran, begitu pikirnya.
Habisnya Arga itu bodoh sih, sudah jelas ada rumah yang menawarkannya kehangatan tapi masih saja suka nyasar kemana-mana, bahkan kadang lupa arah.
"Katamu aku rumah. Maka, kumohon pulanglah."
Pokoknya, mau Arga kehilangan rumahnya, Spica bisa kok menjadi rumah berjalan demi mencari pemilik kesayangannya. Nekat? Memang.
Tapi apa jadinya kalau tuhan berkata lain?
Bagaimana kalau tuhan mengirimkan badai kencang yang dapat menghancurkan si rumah?
Apa Arga mesti mencari rumah yang lain?
Arellio adalah seorang anak lugu juga penurut tutur kata nya begitu lembut dan manis tapi sayang takdir begitu kejam padanya , dia meninggal karena menjadi korban penyiksaan di panti asuhan yang selama Ini merawatnya .
Tapi ketika membuka mata dia malah terbangun di raga seseorang kini dia masuk dalam tubuh putra bungsu keluarga Luther's , seorang anak yang bahkan jarang terlihat oleh keluarga nya sendiri wajah nya selalu tertutupi oleh kain jubah .
Ayo ikuti kisah perjalanan Arellio dengan dunia Baru nya .