Sepulang sekolah, aku menyusuri jalan besar menuju ke rumah mungilku. Hidup di tengah daerah yang berkembang ini, di rumah mungil yang sebanding dengan ruangan OB di perusahaan di sekitar rumahku. Aku tidak pernah malu dengan keadaanku sekarang. Ayahku seorang supir angkutan umum dan ibuku tukang sapu sekolah. Aku dapat mengecap bangku SMA saat ini, karna ibuku memohon kepada sekolah tempatnya bekerja untuk memberikan bea siswa padaku. Ia mengatakan bahwa kejeniusan yang ku miliki akan sia-sia bila aku berhenti bersekolah cukup sampai SMP. Mereka menerima permohonan ibuku dengan syarat aku harus mampu mengharumkan nama sekolah tersebut. Jika aku tidak bisa maka tentu bea siswaku akan dicabut. Tentunya permohonan ibuku tidak ku sia-siakan. Nama SMA Harapan Kita terkenal di kotaku karena sering mendapatkan penghargaan Sains di negaraku. Baik olympiade secara soal atau eksperimen, namaku selalu terpampang di urutan pertama. Dan kini aku duduk di kelas XI.. (Nadira Alya)
4 parts