Faith...... or Fake???

Selama ini aku selalu berfikir, bahwa kebohongan adalah hal terburuk di dunia ini. Membencinya sepenuh hidupku dan bersikeras untuk tak berhubungan dengan apapun yang berbau hal menjijikkan bernama kebohongan.

Sampai akhirnya Tuhan menghukumku, atas semua kekeras kepalaan dan keegoisanku selama ini. Sikap sok suci dan tak bersalah yang selalu kugunakan sebagai alasan ketidaksiapanku menerima kenyataan.

Aku hanya ingin bersembunyi, dari luka lama yang sebenarnya tak begitu kumengerti. Lari dan mengingkari semua tanpa peduli bahwa ada orang lain di luar sana yang tersakiti, orang-orang terdekatku. Seseorang yang harus merelakan hatinya berdarah, lagi dan lagi demi orang egois seperti diriku.

Dan pertemuanku denganmu, perlahan membuka mataku. Meski awalnya aku tak menyangka kau melakukannya berdasarkan hal yang paling kubenci di dunia ini. Kepalsuan. Kebohongan. Hal yang kukutuk, namun juga hal yang sangat tepat untuk menggambarkan bagaimana keadaanku selama ini.
-Kim Raya.

Aku juga tidak mengerti, jika kebohongan yang selama ini kulakukan padamu malah membawaku kepada situasi kita sekarang. Awalnya aku tak tahu jika kau begitu membenci kebohongan, dan memang aku juga tak begitu peduli. Karena tujuanku sebelumnya bukanlah dirimu. Saat keadaan telah berubah, dan kau menjadi satu-satunya yang aku inginkan, kau malah memutuskan untuk pergi dariku

Jika kejujuran yang akan kutawarkan tak kau indahkan, dan hanya akan semakin menyakitimu, lalu apa yang harus aku lakukan agar kau mengerti? Bahwa aku ingin kaulah yang menjadi takdirku, bukan lagi hanya sekedar hadiah atas kebohonganku. -Kim Jiwon

*

Terkadang sebuah takdir indah menanti di balik kepalsuan yang benar-benar tak kita harapkan.

Hanya saja diperlukan sebuah usaha, pengorbanan dan perjuangan yang tak sedikit untuk bisa mewujudkan semua itu.

Lalu apakah Bobby dan Raya mau memberikan semua itu untuk mewujudkan takdir indah mereka sendiri kelak?

~

Kritik dan sarannya ya ^ ^

@Jessie