[Versi revisi plus bonus part hanya tersedia di Google Playbook]
Nadia tak menyangka akan bertemu dengan seorang Azka, teman sekolahnya dulu yang lugu dan mengakui dengan selembar surat bahwa dia menyukainya. Tetapi waktu berlalu, tak ada yang bisa menentukan ke mana nasib akan berembus. Azka, berada di hadapannya dengan balutan jas mahal, sedangkan dia mengenakan pakaian pelayan kelab.
Diliputi malu dan gengsi, Nadia berharap Azka tak mengenalinya. Namun kenyataannya, Azka mengenalinya, bahkan pria itu menawarkan pernikahan, yang terang saja Nadia tolak mentah-mentah. Karena wanita itu tahu, Azka bukan lagi Azka yang dulu, dan Nadia khawatir pernikahan itu memiliki maksud tertentu sebab dahulu Nadia pernah menolaknya.
Shazia tidak pernah tertarik menjalin hubungan asrama. Dia menikmati hidupnya walau di mata orang hidupnya membosankan, hanya dihabiskan dengan bergelung di kamar dan menonton film. Tapi dia suka, lagipula dengan begitu dia merasa lebih aman dari pergaulan yang sekarang kian menyeramkan.
Meski belum pernah menjalin hubungan, Shazia mempunyai kesulitan memberikan kepercayaan kepada orang, bukan karena dia pernah dikhianati. Namun sepertinya mendapatkan pria setia tidak akan semudah itu, maka bertahan dengan kesendirian masih menjadi pilihan Shazia sampai akhirnya dia menemukan pria yang membuatnya perlahan bisa memberikan kepercayaannya.
Sepertinya.....