Di satu aliran, mereka disebut Indigo. Pada aliran yang lain, mereka dinamai Penganut. Intinya sama. Mereka manusia-manusia yang terlahir dengan bakat kemampuan luar biasa, jauh melebihi manusia normal, dalam banyak hal.
Nada Aurelia, 15 tahun, yang masih kencur, hijau, dan bingung, terjebak dalam pusaran konflik maut para Indigo dan Penganut. Hidupnya berubah saat ia direkrut menjadi siswi Sekolah Angkasa atau Class A, sekolah khusus bentukan Kemendikbud RI yang mewadahi anak-anak Indigo berkemampuan dahsyat.
Tugas mereka adalah menghentikan aksi teror dua kelompok fanatik, Tribunal Atas dan Kamanungsan, yang juga beranggotakan manusia-manusia luar biasa seperti mereka. Namun semakin ke sini, Nada melihat bahwa Sekolah Angkasa yang dipimpin manusia misterius bernama Rajkumar Chandrabuddhi itu pun sepertinya menyimpan agenda tersembunyi yang sama kelamnya.
Seiring kemampuan-kemampuan ajaib yang muncul tak terkendali di dalam dirinya berkat persentuhannya dengan inti kekuatan Ingsun, Nada menjumpai dunia berada di ambang kehancuran oleh apa yang disebut Asimilasi Mata Batin. Dan mau tak mau, ia harus menentukan keberpihakannya dalam eskalasi pertentangan masif yang mempertemukan ilmu kebatinan Kejawen dengan makhluk-makhluk asing dari Tanah Asal-39 tahun cahaya jauhnya dari Bumi...
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout