Bidadariku yang sudah terbang kelangit,yang sudah pulang pada awan,pada segala yang tak nampak,pada Tuhan.
Bidadariku,jiwa yang ku jaga dengan jiwa,nyawa yang menggantung di tiang aras,kehidupan lain yang dia pilih,bukan kami dan juga fana-nya dunia ini.
Bidadariku,awan yang melipat,angan yang tak terlihat,sepi yang menetap,dalam dada sekian derap.
Ini musim mulai menghangat,dada tetap saja gigil,pada sepi yang di tinggalkan harapan,5 bulan sudah lewat,namun dada masih di penuhi kawat,kesakitannya masih sama. Memilin-milin tiada kira.
Jiwaku,yang telah bisa tersenyum,tertawa mungkin,namun langit memintanya pulang,bukan pada kami,pada tangan ini,suratan takdir bukanlah yang bisa di minta.
Bidadariku,senja ini rindu meng-aduh,jiwa memilu,sedan sadu,ini derai tawa yang tiba tiba senyap,sayang. Kamu,masih tempat mama bercerita dalam diam,seperti dulu sayang,seperti ketika kamu masih di dalam sini, kegelapan.
Ah sayang,tersenyumlah nak,agar langit senantiasa cerah,agar angan tak lagi memerah,dan jiwa ini kian menerima nak,menerima takdir yang sudah di gariskan dalam air mata.
Dan kamu masih jiwa yang bagi mama adalah nyawa.
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP
42 parts Ongoing
42 parts
Ongoing
Mimpi buruk seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun bernama Saka adalah saat ia menemani Ibunya belanja di pasar dan bertemu dengan seorang tukang daging yang sangat tampan. Awalnya ia pikir itu adalah anugerah, namun ia tak pernah meyangka bahwa keindahan wajah si tukang daging justru membawa musibah baginya yang malah masuk ke dalam perangkap obsesi si tukang daging bernama Ary.