Story cover for In The End by dheadheoot
In The End
  • WpView
    Reads 8,980
  • WpVote
    Votes 987
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 8,980
  • WpVote
    Votes 987
  • WpPart
    Parts 7
Complete, First published Mar 03, 2017
"Aku hanya merasa tak cukup tentang cinta. Meskipun aku memilikinya tapi aku tetap inginkan mu" -PSH-

"Cinta tak selalu harus diungkapkan. Begitu juga tentang rasa ku. Tapi, jika kau ingin tau, aku masih sangat mencintaimu" -JYH-

"Aku terlalu kaku, tak pernah mencari tau tapi selalu saja aku berprasangka buruk pada mu. Tapi semuaterjadi karena aku mencintaimu" -LJH-

"Lihat aku, lupakan dia. Dan aku mulai takut saat kau katakan "aku mencintai dia" -YEH-
All Rights Reserved
Sign up to add In The End to your library and receive updates
or
#7shinhye
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
I Look After You cover
First Love cover
SARANGHAEYO cover
Please, Don't Leave Me √ cover
𝐋𝐢𝐤𝐞 𝐀 𝐅𝐨𝐨𝐥 [𝐓𝐖𝐈𝐂𝐄] ✓ cover
49 𝓓𝓪𝔂𝓼 [2𝓨𝓮𝓸𝓷] ✓ cover
You Make Me Love You cover
Precious Love (End) cover
ACE OF GANGSTERS | HAECHAN TWINS ✅ cover
She Is Mine Forever ✔️ cover

I Look After You

6 parts Ongoing Mature

Mata teduh itu memperhatikan gadis di sampingnya. Suaranya mengalir cepat, penuh semangat seperti air terjun yang tak sabar bertemu sungai. Dan di tengah segala riuh ceritanya, laki-laki itu tersenyum kecil-senyum yang nyaris tak terlihat, seperti bisikan yang hanya bisa dirasakan oleh hati. Tiba-tiba, gadis itu berhenti. Seakan tersadar dari euforinya sendiri, ia mengerjap pelan, lalu menoleh dengan alis mengerut canggung. "Eh.. maaf. Aku berisik banget ya?" Suasana sempat hening sejenak, sebelum laki-laki itu menggeleng perlahan. Tatapan tenangnya seperti danau yang tak terusik. "Engga sama sekali," katanya, suaranya pelan. "Please don't stop talking, aku gak bakal pernah ngerasa berisik, engga keberatan sama sekali." Dari sekian banyak kata yang sering tak dianggap penting, kalimat itu justru menenangkan. Seolah, ada tempat di dunia ini di mana ia boleh jadi dirinya sendiri-seberisik apapun itu. Not everything that matters calls out your name. Some just walk silently toward you, never seeking the spotlight-only hoping you'd feel enough.