PROLOG Wajah tampannya hanya mampu terpekur dengan tubuh gagahnya bersujud, sementara airmata sesekali mengalir membasahi pipinya. Menyesal dan hanya sanggup meratap dalam diam. Sudah berjam-jam dia dalam posisi begitu. Sementara keadaan semakin sunyi, hanya suara burung liar ditingkahi desauan angin mewarnai hari mendung yang beranjak senja. Andai saja waktu bisa diputar kembali, ia ingin memperbaiki semua. Andai saja...
23 parts