Sajak untuk Senja

Hari ini aku bayu sepoi-sepoi, menyibak sang poni yang menutup mata. Tentu saja aku membawa kedamaian dan ketentraman. Aku melewati segalanya, Isak, pilu, tangis. Teriris jiwa bayu ini menyaksikan tuna-tuna tak diempati. Aku saja yang hanya bayu mampu berempati, bagaimana dengan kalian yang sesama tuna? apa karena kasta? Lalu, aku? Aku bayu tak berkasta. Aku bayu tak terlihat. Apalah dayaku sebagai bayu.

Besok aku mau membadai topan. Akan kurenggut kebiadaban, kemunafikan, ketidakadilan, dan kalian para bajingan gadungan. Aku bukan lagi bayu sepoi-sepoi. Akan ku sapu bersih semuanya, hingga tak tersisa lagi noda-noda menjijikkan.