Perkenalkan Nama saya Andika Rahman.Umur saya 13 tahun,hobby saya melukis/Berkarya diatas kertas dan memikirkan hal yang Kreatif.Saya sangat suka menggambar,apa lagi dipagi hari yang cerah.Itu biasanya membuat otak saya jernih dan berkerja lebih keras lagi,dari kelas 4SD saya sudah ingin sekali menjadi pelukis.jadi saya berusaha untuk mencoba,bila saya gagal saya akan terus mencoba,mencoba,danmencobanya lagi sampai saya bisa melakukan apapun yang saya Bisa.Jadi saya dulu anak yang Nakal,semejak kelas 5 saya selalu Bikin kegaduhan dan suka membuat orang lain menderita.
Dan semejak kelas 6,saya selalu beribadah,berdoa,dan Membantu orang lain.Waktu itu,saya menggambar Suasana Kota tua,tepatnya di Jakarta selatan.Saat saya sedang menggambar Suasana di Kota tua,Tiba-Tiba ada Seseorang dengan berpakaian bersih dan rapi menghampiri ku.Saat Paman itu memanggilku,Saya terkejut dan ketakutan.Dan Paman itu berkata: Jangan Takut ya dek,Paman sedang mencari seorang anak yang mempunyai bakat seperti: Pelukis,Penari,Drum band. Dan perkenalkan nama saya Muhammad Fiqri,nama adek siapa,nama saya Andika paman,Jangan panggil saya paman,panggil saja saya pak Fiqri.Baik lah pak,semejak itu saya berbicara dengan Bapak Fiqri,dia menawarkan saya untuk mengkuti kontes melukis,dan saya terima tawaran pak Fiqri itu.
Saat pak Fiqri berkunjung kerumah saya,dia terkagum dengan hasil kerja keras saya.Pak Fiqri berkata,Wah Lukisanmu sangat bagus Andika,padahal kamu masih kelas 2SMP tetapi pintar melukis segala hal, kenapa lukisanmu itu tidak diPajang di Museum?.padahal Lukisanmu ini sangat bagus,lalu aku menjawabnya Tidak pak Fiqri,lukisanku hanya untuk membuat saya Senang dan pak Fiqri bertanya lagi kepadaku,kamu hanya sendiri dika?.Iya pak,Baiklah bapak akan menjagamu,Terimakasih ya pak Fiqri!!!Jadi, besok kamu harus bersiap-siap untuk kontes besok,Baik pak.
Pelacur, wanita penghibur, murahan, atau apapun yang orang lain sematkan padanya tak membuat gadis itu menyesali keputusannya. Awalnya seperti itu, sampai dimana dirinya bertemu dengan sosoknya yang bagai hutan luas. Memberikan kesan tenang diawal, namun menyesatkan saat terlalu jauh melangkah. Perasaan gelisah menghantui seolah pohon-pohon itu siap menelannya dalam keterpurukan saat tak menemukan jalan pulang. Hanya ada hijau, seperti sorot matanya yang begitu dalam.
Semua itu bermula ketika dirinya menolak lamaran dari pria tua yang telah memiliki tiga Istri. Widari Kemuning memilih mendatangi rumah penghibur para londo. Beberapa minggu bekerja di tempat itu sebagai gadis penghibur, Widari justru dipertemukan oleh salah satu pimpinan pasukan Belanda sekaligus seorang pebisnis di tanah jajahan, yang menawarkan jasa ranjang padanya. Pria berkulit putih kemerahan dengan rambut coklat terang dan mata berwarna hijau itu bernama Lart Van Deventer. Seorang yang telah memintanya untuk menjadi pelacur pribadinya. Pria itu tak ingin jika tubuhnya disentuh oleh banyak orang hingga menularkan penyakit kepadanya.
Berkenankah Widari menerima tawarannya..?
____
____
* Mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tak disadari oleh penulis
*Semua dalam cerita hanya fiksi semata dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli seseorang
____
~JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA, BERUPA VOTE & KOMEN~
-----
Cerita yang saya buat semata-mata hanya untuk dinikmati dan tidak untuk menyinggung pihak manapun. Maaf jika ada salah yang tidak saya sengaja ataupun tidak saya ketahui.
-----
PERINGATAN..!
CERITA YANG SAYA BUAT MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI TOLONG JANGAN COPY CERITA INI DENGAN ALASAN APAPUN..!
PLAGIAT HARAP MENJAUH..!
___
NOTE : JIKA TIDAK MENYUKAI WATAK KARAKTER DALAM CERITA INI DIPERSILAHKAN UNTUK BERHENTI MEMBACA ATAU MEMBACA CERITA SAYA YANG LAIN.
____
Publikasi:
15-05-2024
____
pictures: AI