"Indah, bukan?" "Tidak lebih indah darimu." "Gombal." "Tapi suka, kan?" "Enggak, jelek!" "Terus kenapa senyum-senyum?" "Gombal kamu garing." "Loh?" "Garingnya aku suka, gombalnya enggak." "Aneh." "Tapi cinta, kan?" Aku tersenyum. Begitupun ia. Di dalam mobil berwarna putih, di bawah cahaya jingga Senja yang menjadi saksi bisu dan deburan ombak merangsang gendang telinga untuk terus mendengarnya, we're kissed. --- Tentang dia yang kerap bersatu dengan kesendirian. Menceritakan pilu bersama alam yang ternyata mendengarkan.