Ketika Kaila dijodohkan ayahnya dengan Huda, seorang fotografer muda nan tampan, tanpa pikir panjang Kaila menerima. Akhirnya, pernikahan pun dilangsungkan, dan Kaila pun masuk dalam kehidupan Huda, dan ia pun tinggal bersama mertuanya yang telah berusia senja, ternyata hidup bersama mertua tidak seperti yang dibayangkan Kaila. Terlebih Kaila yang tak pandai memasak, Akhirnya menyerah ketika ia selalu mendapat omelan dari mertua perempuannya, lantaran penyajian masakannya untuk Huda yang sama sekali amburadul. Perlahan, Kaila pun merasa tertekan. Dia berusaha keras untuk diterima sang mertua. Dan, ketika di suatu hari sang mertua menemukan loyang brownies usang, mertuanya itupun berinisiatif untuk kembali membukakan bisnis kue yang dulu pernah dijalaninya, tapi tutup. Dan ia menyuruh Kaila kembali menekuni bisnis itu, bila Kaila tak bisa menyanggupinya, tugas itu akan diserahkan pada Ratna, sang kakak ipar yang diam-diam menaruh iri pada Kaila. Kaila lantas bekerja keras. Dari bolak-balik kursus membuat kue, hingga akhirnya dia benar-benar mahir memasak dan membuat kue, kesuksesan Kaila itu membuat rasa iri Ratna padanya bertambah. Ratna pun akhirnya menginginkan Kaila terdepak dan juga rumah tangganya hancur dengan jalan menjebak Huda melalui bantuan orang 'pintar' dan juga seorang teman model. Kaila pun berang. Dia merasa tersakiti hingga akhirnya dia terluka dan memutuskan untuk pergi dari rumah mertuanya, dan tak ada jalan lain baginya kecuali menempuh jalur perceraian. Lalu apa yang akan dilakukan Kaila selanjutnya? Bagaimana reaksi mertuanya, Ibu Maryati ketika mengetahui hal itu, lantaran kini dia sudah menyayangi Kaila, dan bagaimana pula dengan Huda? Bagaimana cara lelaki itu agar rumah tangga mereka bisa utuh kembali?