"Cantik!" Ucapnya tiba-tiba. Darahku berdesir kencang. Belum sempat menstabilkannya tangannya sudah menyentuh pipiku mengelus lembut menggidikkan bulu kuduk. Apa ini? Merasa aneh dengan ketidakwajarannya. Bukan rasa senang mendapatkan pujian darinya melainkan ketakutan karena pujiannya bagiku adalah kecaman. Mematung tanpa bisa berkutik yang bisa kulakukan hanyalah mengatup-ngatupkan kelopak mata lantaran heran. "Wajah cantik ini yang membuatku tergila-gila. Aku sangat mencintaimu hingga rela mempertaruhkan segalanya hanya demi mendapatkanmu." Yah, meski dengan cara licikmu itu! Batinku tak sanggup hanya diam mendengar ucapannya. Aku masih ingat semua yang kamu lakukan padaku. Bagaimana bisa melupakannya sementara rasa sakit di hatiku ini tak kan pernah bisa terobati.
21 parts