[LENGKAP]
Hidupnya nyaris sempurna bagi siapa saja yang melihat dari luar potret kehidupannya. Salina Elira, anak bungsu dari pemilik perusahaan ternama, memiliki kakak laki-laki super penyayang, sahabat-sahabat setia juga kekasih yang tak kalah luar biasa. Namun hidupnya harus mencicipi nestapa, diseret derita, ia dipeluk erat prahara setelah perselingkuhan Ayahnya hampir dua tahun ini menghantui keharmonisan keluarganya. Ibunya nyaris gila, namun sulit bagi Salina memahami mengapa Ibunya masih kokoh bertahan diinjak-injak Ayahnya yang terang-terangan menunjukkan sikap tidak lagi cinta.
Salina hancur hampir lebur menyaksikan setiap hari Ibunya menelan habis pil penenang, belum lagi Ayahnya yang entah malas pulang dan sibuk dengan perusahaan dan wanitanya.
Sahabat-sahabatnya selalu ada, meski ia enggan bercerita. Salina paham, mereka mengerti dan memahami keadaan Salina. Kekasihnya pun demikian, meski pada akhirnya, terkuak luka lain, rahasia besar, yang hampir meluruhkan sikap optimisnya pada kebahagiaan. Ia dihajar keadaan, dipermainankan masa, diinjak-injak kenyataan. Salina putus asa, hilang harapnya pada bahagia.
Ia tidak berani lagi mendamba pereda, sebab satu-satunya penawar luka yang ia punya pun dengan tega menggoreskan belati ke dasar hatinya.
SALINA by Pemeluk Sepi
Cover by Pictures For You
Id : @ted3530r
Start : 12 Juli 2016
Finish : Agustus 2017
Rate : 13+
Highest rank
#1 Rokok
#1 Balapan
#2 Cheesy
#1 Perubahan
***
Kalau hidup hancur dideskripsikan dengan 'brokenhome', maka hidup Diandra tidak hancur. Kalau hidup hancur dideskripsikan dengan 'anggota keluarga yang meninggal', maka hidup Diandra tak hancur. Karena meninggal tidak hanya sesederhana dipanggil Tuhan.
Kalau hidup hancur dideskripsikan dengan 'nakal', maka hidup Diandra hancur sehancur-hancurnya. Dan kalau hidup hancur, dideskripsikan dengan patah hati, maka hidup Diandra porak poranda tiada bersisa. Karena patah hati tidak sesederhana diputusi dan nakal tidak sesimpel bergonta-ganti pacar.
Hidup Diandra hancur dan sempurna, tergantung dari sisi mana kau melihatnya.
***
"Daripada darah lo buang-buang, mending donor. Yang butuh banyak."
--Andika Putra Dipankara--