Hujan datang, sirami raut wajahku dari mimpi-mimpiku, Sadarkanku bahwa siang beranjak pergi. Hujan datang, tawarkan selimut hati, Mengekang raga, menahan langkahku. Hujan, janganlah kau pergi, Aku masih rindu alunan nada-nadamu. Hujan, tetaplah kau disitu, Aku masih belum siap melihat dunia. Hujan, bergemurulah, Hingga tiada deru nafas tiada arti. Hujan, menangislah keras, Hingga tiada hatiku bersedih. Ini adalah keindahan, tapi juga tangisan. Selaksa berjalan di lorong hitam tanpa harapan. Ini adalah senjaku, hujanku dan duniaku, Cerita ini mengisahkan tentang seseorang bernama Aulia. Aulia adalah seorang remaja wanita yang duduk di bangku sekolah menengah atas. Ia tak sengaja bertemu seorang pria di sekolah menengah tempatnya mengenyam pendidikan yang terdapat di suatu jalan di daerah kota Bandung. Suatu hari pria itu bicara tentang hujan pada Aulia.Dan ternyata apa yang di bicarakan pria tersebut itu benar dan seolah olah menjadi kenyataan. Dan tetesan air hujan, menjadi saksi bisu kenangan Aulia dan Pria tersebut. Dan bagi mereka berdua Hujan merupakan Awal dari segalanya. Dan bagi mereka Hujan pun akhir dari segalanya.All Rights Reserved
1 part