Story cover for Rumit by primadanisa
Rumit
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 19
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published Mar 11, 2017
Mature
hujan datang menyampaikan seisak duka yang telah berlalu,  katanya dya tak kan kembali untuk memberikan alasan karena telah memilih menggenggam keinginannya. namun di sore hari itu dya datang mengucapkan salam untuk memulai kembali.  entah untuk kembali untuk menawarkan special harapan atau hanya special kesepiannya yang jelas dya datang dengan senyuman yang menghantarkan aku ke masa lalu yang sempat membuat aku terbuai dengan satu harapan yang indah namun dia pergi tampa menyadari kesalahan terbesarnya.  saat ini harus kah aku menerima kedatangan dya kembali yang lebih jelasnya jika aku menerima aku akan jatuh teramat dalam. yah aku menerima dyaa kembali dengan melupakan kesalahannya yang amat besar. aku percayakan kepada tuhan yang mengatur segalanya.
All Rights Reserved
Table of contents

1 part

Sign up to add Rumit to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Air Jernih yang Menghitam cover
Beri Aku Waktu cover
Mencintai Diri Sendiri  cover
Kisah Kita Dan Hujan cover
NEW ATTACHMENT || ON GOING cover
AFL[1] -UNVOICED [completed] cover
Ibnu katsir - tafsiran Al quran (Al fatihah) cover
The BEST Of HIM cover
U(you) cover

Air Jernih yang Menghitam

6 parts Complete

"Kini aku telah berhasil kembali berada dihadapan tunanganku, tunangan yang dulu sangat aku cintai dan kuharapkan dapat menjadi tempat bersandar bagiku... Namun kini sudah tidak ada cinta lagi didalam hatiku untuknya, aku tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi padaku??? Dan apakah dia juga dapat merasakan hal yang kini telah kurasakan padanya??? Yang kini kurasakan hatiku kqini telah menghitam dan membeku, seolah tidak ada lagi yang dapat menembusnya dan kembali mengisinya dengan sebuah kehangatan cinta, yang telah dimulai dari sejak saat itu... Saat kejadian tragis dan kejam yang telah terjadi padaku di malam yang hujan itu...", Ucap Hyacintha dalam hati, sambil mulai berdansa berdua dengan Eric.