Story cover for Membunuh Rasa Sakit Dihati by RizkyArrasyid063
Membunuh Rasa Sakit Dihati
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Complete, First published Mar 13, 2017
Setiap orang pernah mengalaminya,Dan sekarang aku yang merasakan nya. Begitu sesak rasanya dada ini,seakan hancur berkeping-keping hati ini. Sungguh tega kamu menyakiti hati seseorang yang dengan tulus mencintaimu. Apa ini yang kamu sebut dengan CINTA? Aku tidak pernah meminta lebih dari mu, Yang aku minta hanya satu cukup temani aku disaat aku sendiri. Apa itu terlalu sulit untuk kau kabulkan? Aku hanya ingin kau disini, Cukup diam tanpa bicara, Cukup temani aku duduk melihat ke langit. Aku mencoba membunuh rasa sakit hati ini,Dengan mengingat hal-hal indah bersama mu, Namun itu malah membuat hati ini semakin terluka, Melihat kebahagian kita dulu, Sekarang yang saling menyakiti satu sama lain tanpa belas kasih.

Aku gagal, aku gagal membawa cinta ini dengan baik, Kita yang dulu saling berjanji untuk tidak menyakiti,saling menjaga. Nyatanya kini kita bagaikan serigala yang haus akan darah, yang mencoba membunuh satu sama lain dengan buasnya.
All Rights Reserved
Sign up to add Membunuh Rasa Sakit Dihati to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You're Here, But Not For Me by MyMiela
8 parts Ongoing
Katanya, tatapan bisa bohong. Tapi kenapa setiap kali mataku dan matanya bertemu, jantungku selalu membocorkan semuanya? Aku yang diam-diam menyimpan perasaan, dan dia... entah menyembunyikannya, atau memang belum menyadarinya. Kadang aku berharap dia gak lihat. Tapi kadang juga kecewa waktu dia beneran gak lihat. Lucu ya? Dan aku? Aku tetap di sini. Setiap kali aku melihatnya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, menyembunyikan perasaan yang tak pernah terucap. Aku takut, jika aku mengungkapkannya, semuanya akan berubah. Jadi, aku memilih diam, menikmati setiap momen kecil yang bisa aku curi bersamanya. Aku sering bertanya-tanya, apakah dia pernah merasakan hal yang sama? Namun, aku terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Karena jika ternyata tidak, aku harus siap menerima kenyataan yang menyakitkan. Aku tahu, ini bukan cinta yang sehat. Tapi bagaimana aku bisa berhenti mencintainya, jika setiap detik aku hanya memikirkannya? Aku mencoba untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Namun, semakin aku mencoba, semakin aku terjebak dalam perasaan yang sama. Seolah-olah hatiku menolak untuk melepaskan. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika dia tahu perasaanku. Apakah dia akan menjauh, atau justru mendekat? Namun, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku menulis tentangnya, tentang perasaanku yang tak pernah sampai. Menulis menjadi pelarianku, satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaan ini. Karena aku tahu, aku tak akan pernah bisa mengatakannya langsung padanya. Aku hanya bisa diam dan menahan semuanya sendiri. Tapi mungkin, inilah caraku mencintai. Dalam diam, tanpa harapan, tapi penuh ketulusan. Aku tahu, mencintai dalam diam adalah pilihan yang menyakitkan. Tapi aku juga tahu, ini adalah satu-satunya cara agar aku tetap bisa berada di dekatnya. Meskipun hanya sebagai teman, aku sudah cukup bahagia. Karena setidaknya, aku masih bisa melihat senyumnya setiap hari.
You may also like
Slide 1 of 10
Perfect Love (Angkasa Kehidupan_Completed✔) cover
Antara Jarak Dan Waktu cover
Heart Waiting For You cover
Pengantin Bayangan (SELESAI) cover
You're Here, But Not For Me cover
Gairah Terlarang Karena Ceritamu cover
• EUTANASIA • cover
Hubungan dalam Kerumitan (End) cover
He Is My Husband (Selesai season 01) cover
Untukmu, Seluruh Nafas Ini cover

Perfect Love (Angkasa Kehidupan_Completed✔)

15 parts Complete

".....Vania ini orangnya ngeyel-super ngeyel, emosian, tengil, galak, keras kepala, padahal aslinya cengeng dan manja....." Vania membeliak mendengarkan penjelasan Devan, dapat dilihat dari raut wajah dan matanya bahwa laki-laki itu menyeringai sombong membanggakan dirinya sendiri karena tepat menjawab pertanyaan Vania. "Cowok gendeng!" Devan mencondongkan telinganya untuk memastikan apa yang Vania ucapkan barusan. "tuli ya?" cibir Vania. Devan menghela napas, "bagaimana? ada yang ditanyakan lagi, atau kamu mau tahu tentang saya?" tanya laki-laki itu antusias. "Nggak penting!" jawab Vania ketus sambil mengibaskan tangan. . . . Menjadi laki-laki baik, sabar, dan sholeh mungkin tidaklah cukup bagi Devan, tepatnya Devandra Aditya Pramana untuk meluluhkan hati seorang perempuan yang keras kepala. Bahkan sebuah pernikahan pun tidak mampu membuat perempuan bernama Vania Ardan Prayogi itu berubah menjadi lembut dan mencintainya, tapi justru sebaliknya. #Story by: vhe_ya #Cover by: dhen.indra NB: ada beberapa part yang saya privat. Jadi kalau mau baca full, follow dulu yakk.. Terima kasih.