Gadis itu hanya melengos melihat cowoknya berulah lagi. Lagi??? Perlu di kasih pelajaran yah biar kapoknya ilang! Keluh Denada kesal. Denada hanya menatap kesal di depannya. Pacarnya! Ya pacarnya! berulah lagi, menggoda dan tak bisa melihat gadis cantik lewat didepannya. Playboy cap kudanya masih saja menempel. Hanya satu yang membuat Denada sudah menjadi perempuan yang tak berharga, pantang mengatakan putus. Devendra. Nama pacarnya. Nama yang sudah membuatnya nyaman dan belum rela dilepaskan dari relung hatinya. Devendra, lelaki itu masih saja menggoda perempuan yang baru dikenalnya tadi. Satu hal yang membuatnya tak mau memutuskan Denada, rasa nyaman yang berulah dihatinya, rasa sakit ketika melihat Denada harus selalu menempel pada kakak sepupunya yang super banyak, sudah pasti itu cemburu. Meski memang dirinya masih suka memainkan hati perempuan lainnya. "Sori, kalo gue bikin kecewa lo. Gue gak nyuruh lo percaya kok De, yang gue suruh lo tetep stay sampai gue bosen sama semua cewek kecuali elo." __ Devendra "Hati gue udah terlalu dikecewain, tinggal tunggu kapan gue ngelepas benangnya aja kok." __ Denada