Moreno Emery Yordan tak pernah mengalami masalah tiap kali menghadapi pasien-pasiennya. Kompetensi, reputasi, maupun pengalaman dan kredibilitasnya sebagai salah satu dokter penerus keluarga Yordan tak perlu lagi diragukan.
Namun suatu hari, Galena Araceli Sahdan yang tengah mengantarkan sepupunya memeriksakan diri, mulai mengritik dan mempertanyakan metode anamnesanya. Gale berpendapat, Reno cenderung mengambil keuntungan dari pasien-pasien yang kebanyakan langsung menganga terpesona sejak pertama duduk di hadapannya. Meski sepupunya mengatakan Reno dokter yang baik, Gale tetap menganggap Yordan muda yang tidak berkacamata itu sebagai dokter cabul yang kebetulan punya senyuman yang sanggup mengisap habis oksigen di sekeliling pasiennya.
Galena benci lelaki berwajah tampan, punya otot cukup di tempat yang tepat, terlalu percaya diri dan tahu benar cara memanfaatkan pesona yang dia miliki. Moreno tak pernah bisa merasa respek pada perempuan yang banyak makan, tak memperhatikan penampilan, dan tak tahu bagaimana cara menghitung asupan kalori agar seimbang.
Ditambah lagi, Galena juga tak pernah berhenti mencelanya. Jadi meski awalnya mencoba bersabar, tapi menghadapi perdebatan mereka tiap kali Gale mengantar sepupunya, lama-lama membuat Reno gerah.
"Apa gadis ini perlu kuhamili agar pengetahuan dan wawasannya bertambah, jadi dia tak lagi bersikap terlalu sok tahu dan menggurui?"
Buku ketiga dari trilogi The Yordan's
Cover picture by Philippa Rice
LAPAK DEWASA 21++
JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!!
Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞
Alden Maheswara.
Seorang siswa kelas 12 yang begitu terkenal di sekolah dengan sikap super nakalnya. Seorang badboy, ketua geng motor dan juga laki-laki cool yang tak tersentuh. Membenci cinta karena ia sama sekali tidak percaya dengan hal tersebut.
Akan tetapi hidupnya berubah di saat ia di jodohkan dengan gadis cantik super cerdas dan kebanggaan sekolah. dia adalah...
Alena Thalia Gerdian.
Gadis lembut, yang super ramah, cantik, cerdas dan dia adalah kebanggaan sekolah. Hidupnya nyaris sempurna. Apa lagi begitu ia menikah dengan seorang Alden, hidupnya bertambah plus-plus karena Alden sangat mencintainya selama ini.
"Kenapa menonton film seperti ini hm?" Alden menutup laptop milik Alena.
"A-Alden..." Alena gugup, ia menatap sekitar.
"Besok kita menikah sayang, aku akan memuaskan mu hm." Alden meraih pinggang Alena, salah satu tangannya lagi meremas salah satu payudara Alena.
"Ahh.. Aldenhhh..."